Dalam 100 hari pertama, Nasaruddin Umar memprioritaskan beberapa agenda utama yang dianggap berkontribusi signifikan terhadap peningkatan pelayanan keagamaan, di antaranya:
- Digitalisasi Layanan Haji dan Umrah: Kementerian Agama berhasil mempercepat proses transformasi digital, yang mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi dan layanan terkait haji dan umrah. Inisiatif ini mencakup sistem pendaftaran berbasis daring dan transparansi data calon jamaah.
- Moderasi Beragama: Program moderasi beragama menjadi fokus utama untuk memperkuat harmoni dan toleransi di tengah keberagaman. Nasaruddin Umar secara aktif mendorong dialog lintas agama dan mempromosikan nilai-nilai inklusivitas di berbagai lini masyarakat.
- Penguatan Pendidikan Keagamaan: Dalam rangka mendukung pendidikan berbasis nilai, Kementerian Agama telah meningkatkan dukungan kepada madrasah, pondok pesantren, dan perguruan tinggi keagamaan. Anggaran tambahan juga dialokasikan untuk membangun infrastruktur dan pelatihan bagi guru agama.
Berdasarkan survei yang dirilis jelang 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasaruddin Umar mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat. Penilaian ini menunjukkan bahwa publik menghargai keberhasilan Kementerian Agama dalam merespons kebutuhan umat dan memberikan pelayanan yang lebih efektif.
Selain Nasaruddin Umar, pejabat lain yang mendapat apresiasi publik berdasarkan survei Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) adalah:
- Saifullah Yusuf (Menteri Sosial): 29,91%
- Rini Widyanti (Menteri PAN-RB): 18,76%
- Teddy Indra Wijaya (Sekretaris Kabinet): 11,86%
- Hasan Nasbi (Kepala Kantor Komunikasi Presiden): 11,52%
Muhammad Aras Prabowo menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat dalam memperkuat program-program Kementerian Agama.