“Sebagai akademisi, kami mendukung penuh langkah-langkah progresif yang telah diambil Nasaruddin Umar. Program moderasi beragama dan digitalisasi layanan merupakan contoh nyata bagaimana kebijakan pemerintah dapat menyentuh kebutuhan masyarakat secara langsung,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya konsistensi dan keberlanjutan program-program Kementerian Agama.
“Dalam konteks keagamaan, tantangan tidak hanya datang dari internal umat, tetapi juga dari eksternal. Oleh karena itu, visi jangka panjang Nasaruddin Umar untuk menciptakan harmoni lintas agama patut diapresiasi,” tambahnya.
Melihat capaian 100 hari ini, Aras Prabowo berharap Kementerian Agama terus meningkatkan kinerjanya dalam:
- Memperluas akses pendidikan keagamaan berbasis teknologi
- Meningkatkan peran agama sebagai katalis dalam membangun harmoni sosial
- Memperkuat hubungan dengan komunitas internasional dalam isu-isu lintas agama
“Kami yakin bahwa dengan sinergi yang baik, nilai-nilai agama dapat menjadi fondasi yang kokoh untuk membangun masyarakat yang adil, makmur, dan damai,” ujar Muhammad Aras Prabowo. (*)