Kisah Indah, Heroik Plus Lucu-Lucu ber-HMI

  • Bagikan
M. Saleh Mude

Ada juga menggelikan. Waktu itu Prof. Ninik selaku Bendahara Badko mengaku permohonan sumbangannya dipersulit di kantor Gubernur. Ninik mengadu ke saya selaku Ketua Badko. Kami pun berdua sepakat ke kantor Gubernur ketemu Pak Letkol. Salahuddin selaku Sekretaris Laksusda, “saya akan memarahi dia, kata saya ke Ninik”.

Sesampai di kantor Gubernur, kami menuju ruangan Pak Salahuddin. Begitu mau masuk di ruangannya, ketemu beliau di depan pintunya. Tadinya rencana saya mau memarahi dia, tapi tiba-tiba Pak Salahuddin bilang, “oh ya rekomendasi permintaan sumbangannya saya sudah disposisi”. Tidak jadi kita marahi beliau, sumbangan langsung diambil, hahaha.

Ada beberapa orang yang sangat berjasa waktu saya Ketua Cabang dalam hal mencari dana. Mereka itu sangat aktif menginventarisir alumni untuk menjadi donatur setiap bulannya sehingga kas HMI Cabang ttidak hanya rutin dari Poliklinik HMI. Mereka itu adalah Dr. Mustafa Bola dan Muhammad Hatta.

Ada satu kisah romantisme. Waktu itu saya selaku Ketua Badko membonceng Dr. dr. Ulla Nuchrawaty, selaku Ketua Kohati Badko ke rumah jabatan Panglima Kodam di Jalan Sungai Tangka, malam itu hujan gerimis lagi memakai motor vespanya Accing. Ee, sepulang dari rumah Panglima, persisnya di Jalan Sawerigading, tiba-tiba ban belakang motor Accing kempes.

Saya dan Ulla agak bingung juga. Mau dorong vespa, ban yang bocor bagian belakang. Bayangkan kalau ban belakang vespa yang bocor. Akhirnya saya dengan Ulla sepakat. Kami simpan saja motor itu lalu pulang ke Wisma, panggil Accing untuk ambil motornya. Masalahnya, hujan gerimis gang.

Hahaha, banyak pengalaman suka-duka saya selama ber HMI di Botlem sampai isteri saya pun alumni Botlem juga. Alhamdulillah.

Satu lagi cerita yang tidak kurang heroiknya yaitu, berawal kasus Toko LA di Jalan Gunung Merapi. Ketika itu kan terjadi pengganyangan toko-toko Cina seluruh kota. Setelah kejadian, Panglima Kodam dan Gubernur konferensi pers di TV dan RRI serta media cetak bahwa “pengrusakan itu dimulai dari markas HMI di Botolempangan”.

  • Bagikan

Exit mobile version