Ya benar. Ditambah lagi, sesudah peringatan 10 November di Taman Pahlawan Panaikang. Waktu pertemuan dengan seluruh pimpinan Dewan Mahasiswa se-kota Makassar di Jalan Sunu Unhas, disepakati bahwa redaksi pernyataan nanti yang akan dibacakan di Taman Pahlawan dipercayakan kepada saya untuk menyusunnya dan disahkan di pertemuan selanjutnya. Eh tahu-tahunya itu lagi yang memberatkan saya tapi Alhamdulillah HMI masih terselamatkan.
Waktu kenal pertama kali dengan isteri saya sekarang sampai dikatakan pacaran. Agak lucu juga karena jarang ketemunya. Kadang berbulan-bulan baru ketemu lagi. Maklumlah sangat sibuk di HMI yang waktu itu sangat kritis.
Nanti saya mau nikah sekitar 2 atau 3 bulan baru rutin ketemu hanya untuk bicarakan teknis perkawinan. Selama pacaran juga tidak pernah pergi berduaan, selalu ada yang menemani dia. Kami tidak pernah pergi nonton berduaan, tidak pernah.
Sepertinya kami berdua dibesarkan dengan semangat juang. Maklumlah, isteri saya juga sangat heroik perjuangannya sebagai seorang “hakim,” baik godaan maupun ancaman yang tidak akan saya ceritakan di sini ya. (*)