Park menggunakan pinjaman ini untuk membangun industri ringan seperti tekstil dan barang konsumsi lainnya yang merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi.
Park kemudian merancang pembangunan industri berat seperti baja, batubara, kimia, mesin dan industri kapal yang merupakan fondasi bagi kemajuan bangsa ini.
Industri baja dibangun tahun 1970 tanpa dukungan investor luar negeri. Tahun 1973 Pohang mulai berproduksi, keraguan pihak luar pun hilang.
Tahun 2014 Korea Selatan menjadi penghasil terbesar keempat baja di dunia.
Dalam melaksanakan pembangunan pedesaan, Park ketika itu menggunakan konsep Gotong Royong. Sebanyak 33 ribu lebih desa diberi bantuan semen dan besi dilengkapi dengan berbagai keperluan untuk membangun industri kecil, bukan uang.
Setelah dua tahun desa yang berhasil, diberi bantuan yang lebih besar lagi, dianjurkan swasembada.
Akhirnya rakyat memiliki percaya diri, apa pun mungkin jika bekerja keras. Semangat ini menjalar ke sektor lainnya termasuk industri di kota-kota.
Keunggulan prinsip-prinsip yang dimiliki pemimpin dan rakyat Korea Selatan yang dasar-dasar pembentukannya telah diletakkan oleh Park Chung Hee, menjadikan Korea Selatan maju dan tangguh seperti yang kita lihat saat ini.
Lihat saja misalnya, ketika krisis melanda Asia tahun 1977 cadangan devisa negeri ini tinggal 3 miliar dollar AS, namun empat tahun kemudian cadangan tersebut menjadi 99 miliar dollar AS.
Park Chung Hee Seorang pemimpin yang mengetahui persis karakter bangsanya. Namun Park menafikan HAM dengan berpandangan demokrasi pada waktu yang sempit, adalah kemewahan yang tidak bermanfaat.