Penjaga Kos Beberkan Keseharian Dua Bocah yang Disiksa di Makassar

  • Bagikan
Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Restu Wijayanto saat memantau kondisi kedua anak korban penyiksaan, di RS Bhayangkara Makassar.

Dikatakan Akbar, ayah korban selalu berangkat kerja pada sini hari, sekitar pukul 05.00 WITA, dan baru kembali pada sore hari. Selama hampir sebulan tinggal di tempat tersebut, ia tidak pernah berinteraksi dengan penghuni lain, selain memberikan senyuman sekilas.

"Aktivitas harian ayahnya jam lima subuh dia berangkat kerja, kalau pulang biasa sorenya. Kalau ibunya jarang saya lihat karena cuma tinggal saja di atas," ujarnya. 

Bahkan, lanjut Akbar, anak-anak mereka jarang terlihat keluar kamar, dengan sebagian besar tidak bersekolah. 

"Sebenarnya itu malam saat diambil baru saya tahu jam lima sore. Pelaku kami kenal tertutup, paling dia senyum dan tidak pernah bercerita. Satu anaknya kerja sedangkan yang lain tidak bersekolah," ungkapnya.

"Dia tinggal di sini membayar dua kamar dengan harga Rp850 ribu untuk satu kamarnya," lanjutnya.

Dalam kasus ini, Polisi juga diketahui telah menetapkan empat orang tersangka. Diantaranya adalah ibu tiri, ayah kandung, serta dua saudara korban karena terbukti turut melakukan kekerasan terhadap korban selama ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan usai menjenguk sekaligus memantau kondisi kesehatan kedua korban di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Makassar, pada Senin (10/2/2025) kemarin.

"Empat (tersangka), orang tuanya yaitu bapak kandung, ibu tiri dan kedua kakaknya, laki-laki dan perempuan," kata Yudhiawan kepada wartawan.

  • Bagikan