RAKYATSULSEL - Nokia, perusahaan teknologi asal Finlandia yang dikenal sebagai pionir di industri telekomunikasi, baru saja mengumumkan perubahan kepemimpinan. Justin Hotard, yang saat ini menjabat sebagai EVP dan GM Intel Data Center & AI Group, akan mengambil alih posisi Presiden dan CEO Nokia mulai 1 April 2025. Hotard menggantikan Pekka Lundmark, yang telah memimpin Nokia sejak 2020.
Langkah ini diambil oleh Nokia untuk memperkuat posisinya di pasar kecerdasan buatan (AI) dan pusat data (data center), dua area yang dipandang sebagai kunci untuk pertumbuhan bisnis perusahaan di masa depan. Sari Baldauf, Ketua Dewan Direksi Nokia, menyatakan bahwa Hotard memiliki pengalaman yang sangat berharga dalam mendorong pertumbuhan perusahaan teknologi besar, serta memiliki keahlian mendalam dalam bidang AI dan data center, yang akan sangat mendukung visi dan tujuan perusahaan.
Sementara itu, Pekka Lundmark akan tetap mendampingi Hotard sebagai penasihat hingga akhir tahun 2025 untuk memastikan transisi kepemimpinan berlangsung lancar. Lundmark sebelumnya telah mengungkapkan keinginannya untuk mundur setelah restrukturisasi bisnis Nokia mencapai tahap yang matang dan penerus yang tepat ditemukan.
Pergantian kepemimpinan ini terjadi setelah beberapa eksekutif Intel juga mundur, termasuk CEO Pat Gelsinger yang pensiun pada Desember 2024. Hal ini semakin mempertegas perubahan besar yang terjadi di dunia teknologi, terutama di perusahaan-perusahaan besar seperti Intel dan Nokia.
Nokia yang Bertransformasi dari Ponsel ke Solusi Teknologi Canggih
Dikenal luas sebagai produsen ponsel di masa lalu, Nokia kini telah bertransformasi menjadi pemimpin dalam solusi jaringan dan infrastruktur telekomunikasi. Fokus utama perusahaan kini terletak pada pengembangan teknologi jaringan 5G, AI, dan data center. Nokia berusaha untuk menawarkan solusi-solusi yang inovatif bagi operator telekomunikasi serta perusahaan-perusahaan di berbagai industri.
Di bawah kepemimpinan Hotard yang akan datang, Nokia diharapkan bisa lebih unggul dalam memenuhi tuntutan pasar teknologi yang semakin berkembang, terutama dalam hal pengembangan kecerdasan buatan dan infrastruktur data center yang semakin vital.