Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementan, Amran Tegaskan Pentingnya Meritokrasi dan Antikorupsi

  • Bagikan
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Ruang Smart Agriculture System (SAS), Kementerian Pertanian, Jumat (14/2/2025).

JAKARTA, RAKYATSULSEL – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya dalam menerapkan sistem meritokrasi dan menjauhi praktik korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan). Ia menekankan bahwa profesionalisme dan integritas harus menjadi landasan utama dalam bekerja.

Menurut Mentan Amran, sistem meritokrasi memastikan bahwa jabatan diberikan kepada individu yang memiliki kompetensi, prestasi, dan kapabilitas yang jelas. Dengan demikian, para pegawai terdorong untuk menunjukkan kinerja terbaiknya.

“Sekarang ini kita terapkan meritokrasi. Bapak Ibu mendapatkan posisi karena memang layak di situ. Jadi, harus bekerja dengan baik karena akan saya evaluasi terus,” ujar Mentan Amran saat melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Ruang Smart Agriculture System (SAS), Kementerian Pertanian, Jumat (14/2/2025).

Ia juga menegaskan akan menindak tegas siapa pun yang mencoba mendapatkan jabatan dengan cara yang menyimpang.

“Tolong bekerja dengan baik, tidak usah mencari dukungan dari keluarga pejabat. Jika ada yang menitipkan nama, beri teguran. Kalau kamu mencintai jabatanmu dan keluargamu, maka bekerja dengan baik,” tegasnya.

Selain itu, Mentan Amran mengingatkan seluruh pegawai Kementan agar menjunjung tinggi integritas dan menjauhi segala bentuk korupsi serta penyalahgunaan wewenang. Ia pun meminta jajaran Kementan untuk melaporkan jika menemukan pelanggaran aturan.

“Jauhi korupsi, tidak boleh ada yang korupsi. Laporkan jika ada tindakan yang melanggar aturan. Kami sudah siapkan sanksi pemecatan bagi siapa pun yang terlibat korupsi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Mentan Amran meminta seluruh jajarannya untuk siap bekerja keras dan menghadapi tekanan dalam menjalankan program swasembada pangan. Menurutnya, dedikasi dan kerja keras sangat diperlukan untuk mewujudkan pertanian Indonesia yang lebih maju.

“Negara memanggil kita. Berlian lahir dari tekanan yang keras. Begitulah cara kita melatih orang agar dapat mengeluarkan kinerja terbaiknya. Pertanian dan negara ini ada di tangan kalian,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan