MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pelaku industri perhotelan mengeluhkan minimnya okupansi di awal 2025 atau selama bulan Januari dan Februari berjalan.
Kondisi ini disinyalir akan semakin parah di bulan Ramadhan sebab di bulan ini tingkat hunian kamar akan mengalami penurunan signifikan.
General Manager Royal Bay Makassar, Darwinsyah Sandolong membenarkan hal tersebut, menurutnya berbeda dengan tahun sebelumnya awal februari okupansi menurun. "Jangankan untuk tumbuh di bulan ramadan, bulan 1 dan 2 saja hotel mengalami penurunan," ucapnya Senin (17/2/2025)
Dalam kondisi okupansi yang menurut, jika ditambah lagi dengan aturan efisiensi anggaran oleh pihak pemerintah, Darwin khawatir tak mampu survive di tahun 2025 ini.
"Asosiasi kita saat ini tengah membahas pemangkasan anggaran. Jujur, kita berharap bisa survive, namun banyak dampak yang akan terjadi karena adanya pembatalan anggaran," pungkasnya.
Selain masih Wait and see, pihaknya tetap memberi penawaran kepada masyarakat Nagar berkunjung dan menghabiskan waktu di hotel yang berada di Jala Hasanuddin ini.
"Hotel kami ini punya poin besar bahwa memiliki lokasi strategis sekitar pantai. Untuk meningkatkan okupansi kita sasar keluarga dari daerah yabg ingin liburan," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga akan menghadirkan event selama ramadan bertajuk Tema Fell in Egypt dimana pada event ini tamu hotel dapat berbuka puasa all you can eat dengan harga Rp125 ribu perorang.
"Kita berharap event tersebut dapat mengangkat 30-45 persen okupansi. Kita juga akan membuat sosial Event. Apalagi Ramadan juga identik dengan belanja dan jajan.
"Maka saat kita keluar dari hotel ini kita berhadapan beberapa toko yang ramai saat bulan ramadan. Walau dihimpit beberapa kompetitor, namun kita tempat semangat karena ini menjadi kekuatan kami," tandasnya. (Hikmah/B)