Menanti Gebrakan Seratus Hari

  • Bagikan

"Edaran presiden soal efisiensi anggaran perlu pengawasan legislatif. Seluruh pemangku kepentingan bersinergi mengenai efisiensi anggaran yang harus dilakukan saat ini," ujar Kadir.

Politikus Partai Golkar itu mengatakan atas keterbatasan kondisi keuangan tersebut, gubernur dan wakil gubernur diminta terus melakukan koordinasi dan komunikasi dalam menjalankan pemerintahan.

"Tujuannya apa, agar efisiensi anggaran menjadi fokus utama, sesuai arahan presiden guna mendukung program prioritas nasional seperti makan bergizi gratis dan pemeriksaan kesehatan gratis," imbuh ketua Komisi D DPRD Sulsel itu.

Adapun, Ketua DPRD Sulawesi Selatan, Rachmatika Dewi mengatakan ke depan kerja sama eksekutif dan legislatif diharapkan bisa berjalan dengan lancar. Dia berharap pemerintah fokus memperjuangkan program-program yang pro kepada masyarakat sebagai bagian dari visi misi mereka pada saat kampanye dulu.

"Pascapelantikan, tentu akan ada pembahasan-pembahasan berikutnya untuk sinkronisasi antara program prioritas untuk bisa dikonversi di APBD supaya visi misi mereka segera dirasakan oleh masyarakat," imbuh Rachmatika.

Sedangkan, Wakil Ketua DPRD Sulsel Rahman Pina menyatakan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada pasangan Andi Sudirman–Fatmawati Rusdi merupakan amanah besar yang harus dijaga dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dia berharap, lima tahun ke depan keduanya mampu membawa daerah ini menuju kemajuan yang lebih baik.

"Utamanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dapat mengelola pemerintahan secara akuntabel dan profesional, serta bersaing di tingkat nasional," ujar Rahman.

Menurut dia, visi gubernur baru dapat diimplementasikan dalam kebijakan nyata sehingga membawa kesejahteraan masyarakat melalui kebijakan ekonomi, sosial, dan pendidikan.

Mengenai efisiensi anggaran, Rahman mengatakan bahwa kebijakan tersebut bukanlah ancaman bagi perekonomian daerah, melainkan sebuah strategi cerdas untuk memperkokoh fondasi ekonomi nasional.

"Jangan sampai kebijakan efisiensi anggaran ini dianggap sebagai ancaman yang meruntuhkan ekonomi," tutur dia.

Politikus Golkar itu menekankan pentingnya upaya pemerintah untuk membangun peta baru yang lebih produktif dan memperkuat ekonomi.

"Jangan sampai kesannya bahwa kebijakan efisiensi anggaran ini meruntuhkan ekonomi. Ini lebih pada penataan ulang belanja negara agar lebih produktif," kata Rahman.

Dia mengatakan, pemerintah merancang peta ekonomi baru yang lebih kokoh. Ia membandingkan situasi saat ini dengan masa pandemi Covid-19. Saat itu pendapatan negara baik APBN maupun APBD, mengalami penurunan drastis sehingga memaksa pemerintah melakukan efisiensi besar-besaran di berbagai sektor. Saat pandemi semua pendapatan berkurang, sehingga APBN dan APBD harus dikoreksi besar-besaran.

"Sekarang, situasinya berbeda. APBN bertambah, APBD juga bertambah, jadi yang dilakukan adalah penataan ulang, bukan sekadar pemotongan," ujar dia.

Dengan kondisi ekonomi nasional yang telah pulih dan pendapatan negara yang meningkat, kebijakan efisiensi saat ini difokuskan pada penataan ulang anggaran agar terhindar dari pemborosan pada belanja yang tidak produktif. Langkah ini, kata Rahman, merupakan upaya strategis untuk memastikan pembangunan ekonomi nasional berjalan efektif dan berkelanjutan.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulsel, Ali Yafid menyampaikan komitmennya untuk mendukung pemerintahan dan program yang dicanangkan Gubernur Sudirman Sulaiman dalam menahkodai daerah ini.

"Selamat dan sukses atas pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel terpilih, semoga bisa melaksanakan tugas dengan baik, dan bisa melayani masyarakat Sulsel dengan baik pula," ucap Ali Yafid.

Sebagai instansi vertikal, pihaknya dalam menjalankan tugas negara akan senantiasa membangun komunikasi, koordinasi serta bersinergi dengan Pemprov Sulsel guna meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama, layanan agama dan pendidikan keagamaan.

"Kami siap mendukung program Andalan Hati," imbuh dia.

Mantan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten bulukumba ini menaruh harapan besar agar jalinan komunikasi yang telah terbangun dan terjalin erat dengan Pemprov dan Pemda selama ini dapat terus dipertahankan bahkan lebih ditingkatkan lagi.

"Tentu pelantikan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama yang telah terjalin mesra selama ini, dan kita akan membuka lembaran baru dalam upaya membangun Provinsi Sulawesi Selatan bersama-sama," kata Ali.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia Sulawesi Selatan (PGRI) Sulsel, Profesor Hasnawi Haris berharap kepada kepala daerah gubernur, bupati/wali kota yang akan dilantik untuk memberi perhatian serius dunia pendidikan dengan segala macam problematikanya.

"Kami berharap untuk kepala daerah yang dilantik besok, memberi perhatian serius dunia pendidikan dengan segala macam problematikanya," harap Hasnawi, Rabu (19/2/2025).

Guru besar dari Universitas Negeri Makassar itu menyebutkan, kunci kemajuan sebuah daerah sangat bergantung dunia pendidikannya. Bila dunia pendidikan diberi perhatian dan sentuhan manajemen yang tepat, maka dipastikan kualitas SDM akan baik.

"Dan apabila kualitas SDM mumpuni maka dipastikan kesejahteraan masyarakat yang menjadi visi misi bupati/wali kota dan gubernur akan tercapai secara maksimal," tutur dia.

Eks Wakil Pembantu Rektor Bidang Akademik UNM itu mengatakan, bagi PGRI sangat berharap keberpihakan pemerintah daerah di Sulsel, dalam program-program strategis pendidikan seperti peningkatan kompetensi profesi guru.

"Serta perlindungan hukum guru dan peningkatan kesejahteraan teman-teman guru. Tentu guru yg dimaksud adalah Guru PNS/swasta/P3K/Honorer. Karena sejatinya jika guru hebat, maka Indonesia kuat," ujar dia.

Adapun Rektor Universitas Hasanuddin Profesor Jamaluddin Jompa berharap kepala daerah, gubernur, bupati dan wali kota bersama wakil di Sulsel yang dilantik besok menjalankan amanah rakyat lewat program dan visi-misi yang telah dicanangkan.

"Harap kita semua, apa tertuang visi-misi kepala daerah terpilih di Sulsel, harus menuntaskan sejumlah masalah, mulai dari kemiskinan hingga ketimpangan ekonomi dan pembangunan infrastruktur," ujar Jamaluddin.

Selain itu, kurangnya lapangan pekerjaan, beberapa tahun terakhir, banyak masyarakat, terutama pemuda, terbatasnya kesempatan kerja. Oleh karena itu, ia berharap agar kepala daerah yang dilantik dapat mengatasi masalah ini.

"Harus ada upaya atau terobosan dari kepala daerah yang baru agar masalah ini dapat diatasi. Dalam jangka pendek, dapat membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar dia.

Adapun Rektor Universitas Muslim Indonesia Profesor Hambali Thalib berharap para kepala daerah kini menghadapi tanggung jawab besar untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di daerah masing-masing di Sulsel.

"Keberhasilan pemerintahan sangat bergantung pada fokus terhadap aspek infrastruktur kesehatan, pendidikan dan pembangunan yang memadai," ujar Hambali.

Dia mengingatkan pentingnya kepala daerah untuk cermat menentukan skala prioritas agar pembangunan memberikan dampak maksimal. Menurut dia, kepuasan masyarakat terhadap fasilitas publik harus seimbang dengan pajak yang mereka bayarkan.

"Untuk infrastruktur di bidang kesehatan, pendidikan, harus menjadi perhatian utama meningkatkan produktivitas masyarakat," kata dia.

Pelaku Pariwisata dan Perhotelan di Sulawesi Selatan menyambut baik kehadiran gubernur definitif Andi Sudirman Sulaiman- Fatmawati Rusdi serta Wali Kota/Wakil Wali Kota Makassar terpilih Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham.

Ketua PHRI Sulsel, Anggiat Sinaga mengucapkan selamat dan sukses atas pelantikan gubernur dan walikota. "Semoga adanya kepemimpinan yang definitif ini semakin memastikan program-program pemerintah lebih gasss poll sehingga ekonomi lebih baik," ucap dia.

Anggiat juga berharap semoga hubungan antara pemerintah daerah dan perhotelan semakin mesra. "Harapan kita agar Pemkot dan Pemprov berkegiatan di hotel atau resto agar ekonomi terus bergerak," imbuh Anggiat.

Dari sisi pariwisata, Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Sulsel, Didi L Manaba ikut mengungkapkan selamat. Dirinya berharap pemimpin baru ini dapat menjadikan sektor pariwisata sebagai sektor prioritas.

"Tentu kami berharap kedua Pemimpin baru kami tersebut bisa menjadikan sektor pariwisata sebagai sektor prioritas, karena terkait dengan perputaran Ekonomi yang sangat banyak dari sektor ini. Belum lagi mendatangkan devisa dan investasi serta multiplier efek ke banyak industri dan UMKM," kata Didi.

Lebih jauh Didi berharap dukungan pemerintah utamanya dalam kondisi minim anggaran yang sangat berdampak pada. Industri pariwisata dan perhotelan.

"Harapan kami ada Strategi dalam mencari market pasar wisatawan baru, yaitu kami di support utk Promosi ke Malaysia dan beberapa kota untuk meraup market domestik di luar pemerintah, serta mendorong SKPD serta BUMN untuk belanja kebutuhan Perjalanan lewat Travel Agent Konvensional," ujar Didi. (suryadi/C)

  • Bagikan