Dituding Tunda Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih, Ketua DPRD Jeneponto: “Haram” Hukumnya Saya Halangi

  • Bagikan
Ketua DPRD Kabupaten Jeneponto, Didis Suryadi.

JENEPONTO, RAKYATSULSEL - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jeneponto, Didis Suryadi membantah isu bahwa dirinya menghalangi percepatan pelaksanaan rapat paripurna penetapan bupati dan wakil bupati terpilih.

Menurut Didis, dirinya baru mendengar isu tersebut dari awak media dan menyatakan dirinya tidak pernah menghalangi percepatan pelaksanaan paripurna DPRD untuk penetapan Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih, Paris Yasir- Islam Iskandar.

"Barupa dengar isu kalau saya menghalangi percepatan paripurna bupati dan wakil bupati terpilih, tidak ada yang dihalangi, semua berjalan sesuai jadwal, dan waktu yang diberikan, aman terkendali, " ujar Didis Suryadi.

Selain itu, politisi Partai Nasdem tersebut juga menyebutkan kalau dirinya haram menghalangi paripurna bupati terpilih yang tak lain adalah ketua partainya sendiri.

"Tidak bisa menghalangi, karena bupati terpilih adalah ketua partainya ketua DPRD, tidak bisa menghalangi, haram hukumnya, justeru kita harus mempercepat, yang tadinya diberi waktu lima hari dari Mendagri (Menteri Dalam Negeri), kita selesaikan tiga hari, dua harilah kurang lebih," kata Didis.

Ditanya soal jadwal rapat paripurna penetapan bupati dan wakil bupati terpilih oleh DPRD Jeneponto, Didis Suryadi belum menyebutkan jadwal pasti, namun hanya menyebutkan kalau sebelum paripurna, terlebih dahulu pihaknya akan menggelar rapat Bamus atau rapat Badan Musyawarah.

"Bamus dulu, baru paripurna, Bamusnya besok (Jumat), pukul 09.00. Kalau jadwal paripurna, keliru kalau saya yang ditanya, karena itu domainnya Bamus, nanti Bamus yang menjadwalkan harinya dan jamnya. Saya usul ke teman-teman di Bamus, hari Jumat, setelah sholat Jumat. Jadi tinggal teman-teman di Bamus, apa setuju dengan usulan saya atau tidak," beber Didis.

Sebelumnya, beredar isu soal adanya rencana upaya menghalangi-halangi percepatan paripurna di DPRD Jeneponto terkait dengan penetapan bupati dan wakil bupati terpilih, yang dibicarakan di warung- warung kopi yang ada di Jeneponto. (Zadly) 

  • Bagikan