MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui kebijakan WFA tetap melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa hasil kerja pegawai tetap optimal dan sesuai dengan tujuan pelayanan publik.
Andi Sudirman Sulaiman dalam pernyataannya, menegaskan bahwa meskipun pegawai diberikan kebebasan untuk bekerja dari rumah pada dua hari dalam seminggu, pengawasan terhadap kinerja tetap dilakukan, Kamis, 6 Maret 2025.
"Yang paling penting dalam sistem WFA ini adalah outcome/hasil kerja. Tidak cukup hanya duduk berjam-jam di depan komputer, namun hasil yang dihasilkan harus terukur dan memberikan manfaat, karena kita adalah pelayan publik," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memperketat evaluasi kerja WFA dengan fokus utama pada hasil kerja/outcome dan pengawasan terstruktur. Kebijakan WFA yang memberikan fleksibilitas dua hari kerja dari rumah dalam seminggu, tidak mengurangi komitmen pemerintah dalam menjaga kualitas pelayanan publik.
"Tiga hari itu bebas, kita masih evaluasi 2 bulan ini kita akan evaluasi tapi pada prinsipnya kita kerjanya 3-2, duanya itu WFA jadi bekerja di mana saja yang penting kita minta bahwa ada tanggung jawab bahwa outcome harus jelas tapi saya rasa terkontrolkan kita punya sistem," ujar Sudirman.
Evaluasi dua bulanan ini akan menjadi dasar untuk tindak lanjut bagi pegawai yang tidak memenuhi standar kinerja. Pemerintah Provinsi Sulsel berkomitmen untuk menjaga kualitas pelayanan publik sebagai prioritas utama, melalui sistem WFA yang terstruktur dan evaluasi berkala.
Sistem pengawasan yang terkontrol diterapkan untuk memastikan produktivitas dan efisiensi pegawai, meskipun bekerja dari rumah. (Mg01/A)