Arti Hikmah Dalam Kehidupan Manusia

  • Bagikan

Oleh: Dr.KH.Muhammad Ishaq Samad, MA

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, serta kesempatan untuk kembali merasakan indahnya Ramadan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad ﷺ, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Hadirin yang dirahmati Allah,
Subuh ini, kita akan merenungkan satu konsep penting dalam kehidupan, yaitu hikmah. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik…” (QS. An-Nahl: 125).

Paling tidak Hikmah memiliki 3 arti dalam kehidupan.

  1. Hikmah artinya bijaksana

Apa itu bijaksana? Bijaksana berarti pandai, cermat, dan teliti dalam menghadapi kesulitan. Bijaksana juga berarti sikap tepat dalam menyikapi setiap keadaan dan peristiwa. 
Ciri-ciri orang bijaksana, antara lain; Menggunakan akal budi, pengalaman, dan pengetahuan; Arif, pandai, dan hati-hat; Tahu kapan harus maju dan kapan harus mundur; dan Menempatkan segala sesuatu sesuai dengan tempatnya dan porsinya. Misalnya sangat bijaksana menempatkan posisi duduk ustaz di depan dekat mimbar, supaya mudah naik ke mimbar ceramah, tidak butuh waktu lama, dsb.

  1. Hikmah berarti mengambil pelajaran.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi berbagai ujian, baik berupa kesenangan maupun kesulitan. Orang yang memiliki hikmah akan mampu melihat segala sesuatu dari perspektif yang lebih luas dan mengambil pelajaran berharga dari setiap kejadian.

Setiap manusia pasti akan menghadapi ujian. Namun, cara seseorang merespons ujian itu menunjukkan apakah ia memiliki hikmah atau tidak. Orang yang bijak tidak akan mudah mengeluh ketika diuji.Hikmah mengajarkan kita bahwa setiap ujian adalah bagian dari rencana Allah yang penuh dengan kebaikan, meskipun terkadang kita belum memahami maknanya.

Karena sejatinya tidak seorang pun di dunia ini akan senantiasa berada dalam kemudahan dan kebahagiaan, sekalipun ia seorang yang memiliki banyak harta dan kekuasaan. Demikian pula tidak seorang pun di dunia ini akan senantiasa berada dalam kesusahan dan kesedihan, sekalipun ia bukan orang yang memiliki banyak harta dan berkuasa.Karena setiap insan semuanya telah Allah tetapkan antara ujian kesedihan dan kebahagiaannya masing-masing.

Ada yang di beri kesehatan namun tidak dengan kekayaan; Ada yang di beri harta namum tidak dengan keshalehan; Ada yang di beri paras yang menawan namun tidak dengan kebaikan akhlak; Ada yang diberi jabatan dan pangkat namun tidak dengan kedamaian rumah tangganya;

Ada yang diberi kecerdasan namun tidak dengan fisik yang sempurna; Ada yang diberi pasangan hidup yang sabar namun tidak dengan keturunan; Ada yang berpenghasilan besar namun tidak dengan kebersamaan bersama keluarga dan saudara; dan Ada yang memiliki penghasilan pas-pasan namun ia diberi keluarga yang harmonis, anak-anak yang shaleh, dan kesehatan yang baik.

Begitulah sejatinya tidak ada manusia yang senantiasa baik-baik saja di dunia ini. Maka berhentilah menilai kekurangan atau membanding-bandingkan kehidupan orang lain. Sebab semua orang sedang berjuang dengan ujian dan takdirnya masing-masing.

Yakinlah bahwa ujian dari Allah semua pasti indah untuk kita, meski kita tidak melihat keindahan dalam ujian itu. Sebab bisa jadi lewat ujian itu, Allah telah menyiapkan sesuatu yang lebih indah dan terbaik untuk kita.

  1. Hikmah, berarti ilmu

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ ۚ

“Allah menganugerahkan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki….” (QS. Al-Baqarah: 269).

Ayat ini menunjukkan bahwa hikmah adalah anugerah besar dari Allah. Ada orang yang diberikan ilmu langsung ditanamkan dalam dadanya. Kelihatan dia tidak terlalu kerja keras menuntut ilmu, tapi dia pintar. Kenapa? Karena hikmah berarti pemahaman yang mendalam, dan kemampuan bagaimana seseorang memahami, menafsirkan, dan bertindak dengan tepat sesuai dengan ajaran Islam.
Allah berfirman: "Waman yattaqillaaha yaj'allahu makhrajaa wayarzuqhu min haetsu laa yahtashib" Artinya:"Siapa yang dekat dengan Allah, maka Allah akan mengeluarkan dia dari segala masalah yang dia hadapi. Bahkan Allah akan memberikan dia rejeki yang dia tidak sangka-sangka datangnya darimana rejeki itu".

Oleh karena itu bagaimana mencapai Hikmah? Hikmah bukanlah sesuatu yang didapat secara instan, tetapi perlu dicari dan dipelajari.

Beberapa cara untuk mendapatkan hikmah antara lain; Mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah, doa, dan tafakur; Mempelajari Al-Qur’an dan Hadis serta mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari; Belajar dari pengalaman baik pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain; Bersikap rendah hati dan terbuka terhadap nasihat serta ilmu yang bermanfaat.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Di bulan Ramadan ini, marilah kita berusaha menjadi pribadi yang penuh hikmah. Jangan hanya menjalani kehidupan tanpa mengambil pelajaran darinya. Semoga Allah menganugerahkan kepada kita kebijaksanaan dalam berpikir, berbicara, dan bertindak, sehingga hidup kita lebih bermakna dan penuh keberkahan.

اللهم اجعلنا من أهل الحكمة، وارزقنا الفهم والبصيرة، واجعلنا من عبادك الصالحين.

Akhir kata, semoga ceramah singkat ini bermanfaat dan menjadi pengingat bagi kita semua.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

  • Bagikan

Exit mobile version