BONE, RAKYATSULSEL – Menanggapi keluhan petani terkait penyerapan gabah oleh Bulog Bone, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopincam) Mare menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di Aula Kantor Camat Mare, Jumat (14/3/2025). Rakor ini dihadiri Camat Mare, Kepala Cabang Bulog Bone, kepala desa/lurah, serta sejumlah ketua kelompok tani.
Camat Mare, Andi Muhammad Hidayat Pananrangi, menyampaikan bahwa banyak petani mengeluhkan penolakan gabah, pemotongan berat timbangan, serta keterlambatan armada Bulog dalam proses penyerapan gabah.
"Keluhan petani ini harus dicarikan solusi. Itulah tujuan utama pertemuan ini, agar ada jalan keluar yang menguntungkan semua pihak," ujarnya.
Hal senada disampaikan Danramil 1407-15 Mare, Kapten Inf Muh Arsyad, yang menegaskan bahwa rakor ini bukan untuk mencari pembenaran, melainkan solusi bagi petani.
Bulog Klarifikasi Penolakan Gabah
Kepala Cabang Bulog Bone, Matriks P, menjelaskan bahwa gabah yang dibeli dengan harga Rp6.500 per kilogram harus memenuhi standar, yakni bebas dari ampas jerami, sampah, serta sisa tanah atau batu.
"Bukan kami menolak gabah petani, tapi kami meminta mereka membersihkannya terlebih dahulu agar tidak ada pemotongan berat timbangan yang justru merugikan petani sendiri," tegasnya.