TAKALAR, RAKYATSULSEL - Puluhan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Pertamina Kalabbirang, Takalar, dengan membawa tuntutan terkait dugaan praktik korupsi yang melibatkan tubuh Pertamina.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa juga menyoroti isu pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) dan maraknya praktik mafia solar di sejumlah SPBU yang ada di Takalar.
Para peserta aksi mendesak agar pemerintah daerah bersama DPRD Kabupaten Takalar segera melakukan inspeksi ke seluruh SPBU di wilayah tersebut. Mereka khawatir, BBM yang dijual saat ini sudah tercampur bahan lain (oplosan), yang tidak hanya berbahaya bagi mesin kendaraan, tetapi juga merugikan masyarakat secara luas.
Muh Fatur Rahman, perwakilan massa aksi, menyatakan, "Meskipun kami tengah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, aksi ini tetap kami lakukan sebagai bentuk protes terhadap dugaan praktik pengoplosan BBM dan maraknya mafia solar yang sangat merugikan masyarakat dan negara," ungkapnya, Jumat (28/2/2025).
Sementara itu, Akbar, koordinator lapangan, menegaskan bahwa tujuan utama dari demonstrasi ini adalah untuk mengawal dan mengevaluasi kasus dugaan korupsi di Pertamina.
"Kami menganggap ini sebagai kejahatan luar biasa yang sangat merugikan masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa praktik tersebut diusut tuntas. Selain itu, kami juga menuntut agar BBM yang dijual di seluruh SPBU Takalar memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. Pemerintah daerah harus terlibat langsung dalam pengawasan penjualan BBM, agar masyarakat tidak dirugikan oleh oknum-oknum mafia BBM," tegas Akbar dalam orasinya.
Aksi ini menggema sebagai bentuk keprihatinan mahasiswa terhadap dugaan praktik yang tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga menimbulkan dampak negatif bagi perekonomian daerah. Mahasiswa meminta agar pemerintah segera turun tangan untuk melindungi kepentingan rakyat. (Tiro)