Oleh : Saifuddin
Direktur Eksekutif LKiS
MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Peradaban adalah tingkat kemajuan sosial, budaya, dan ekonomi suatu masyarakat. Peradaban juga dapat diartikan sebagai kebudayaan yang tertinggi dalam kehidupan manusia. Peradaban merupakan hasil dari interaksi kompleks antara manusia, lingkungan, nilai-nilai budaya, dan zaman.
Peradaban mencakup perkembangan dalam berbagai bidang, seperti seni, ilmu pengetahuan, teknologi, politik, dan sosial. Kata peradaban berasal dari kata “adab” yang berarti sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia, atau berakhlak. Peradaban itu berkembang dan tumbuh di eranya masing-masing. Satu kesimpulan awal, peradaban adalah cermin suatu kemajuan kelompok masyarakat, baik sosial, politik, hukum, ekonomi dan ilmu pengetahuan.
Di tengah gempuran tehnologi dan informasi, maka juga pada akhirnya memaksa suatu kondisi masyarakat untuk terus melakukan perubahan. Transformasi pengetahuan hadir tentunya bukan untuk menggerus nilai-nilai yang telah lama berkembang dan tumbuh di tengah masyarakat, tetapi kehadirannya justru memberikan ruang pengetahua yang baru bahaimana kemudian memperluas hubungan-hubungan kemanusiaan (dalam Islam disebut Habluminannas) atau hubungan antar sesama.
Konsepsi habluminannas pada prinsipnya adalah sebagai konsep egalitarian-humanistik antar manusia tanpa harus memandang ikatan primordialisme, agama dan ras, termasuk kepentingan-kepentingan yang ada. Lebih jauh dari itu konsep habluminannas adalah universalisme yang lebih menjunjung nilai-nilai kemanusiaan daripada nilai-nilai yang lainnya.
Misalnya, perang di Gaza, yang menewaskan jutaan manusia yang tak berdosa, lalu keprihatinan muncul dari berbagai pihak di dunia, ini bukan soal agama tetapi ini lebih penting soal-soal kemanusiaan. Sebab perang tentu bukan ajaran agama yang membenarkan saling bunuh satu dengan yang lainnya. Tetapi unsur penting dariajaran agama adalah cinta dan kasih sayang.