Mahasiswa UIN Alauddin Makassar Raih Juara 1 Presentasi Terbaik International Youth Innovation Summit #9 di Malaysia

  • Bagikan
Kamil Anshari

GOWA, RAKYATSULSEL – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa UIN Alauddin Makassar di kancah internasional. Kamil Anshari, mahasiswa Program Studi Hukum Tata Negara, Fakultas Syariah dan Hukum, berhasil membawa timnya meraih juara 1 kategori Best Presentation dalam ajang International Youth Innovation Summit (IYIS) #9 yang digelar di International Youth Centre, Kuala Lumpur, Malaysia.

Kompetisi ini diikuti oleh berbagai tim dari berbagai universitas di Indonesia yang beradu gagasan dan inovasi dalam berbagai bidang. Kamil Anshari tergabung dalam Tim 1A Pendidikan yang beranggotakan, Handi Wijaya, Mahasiswa Pascasarjana Binus University - Muhammad Reza Ilyasa, Mahasiswa Universitas Diponegoro - Daniella Kartika Putri, Mahasiswi Universitas Brawijaya.

Tidak hanya meraih juara pertama dalam kategori presentasi terbaik, tim ini juga berhasil membawa pulang juara 2 kategori Inovasi Proyek Terbaik melalui inovasi digital yang mereka kembangkan, yaitu Laprak Indonesia (Layanan Pendidikan Ramah Akses Indonesia), sebuah aplikasi berbasis teknologi yang bertujuan meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat luas.

Kompetisi ini diikuti oleh enam tim delegasi dengan total 26 peserta yang berasal dari berbagai daerah dan institusi di Indonesia. Dalam ajang ini, setiap tim dituntut untuk menyusun dan mempresentasikan inovasi mereka di hadapan dewan juri yang terdiri dari para pakar di bidang inovasi dan pendidikan.

"Alhamdulillah, saya dan tim berhasil meraih juara 1 kategori Best Presentation dan juara 2 untuk kategori Inovasi Proyek Terbaik. Ini merupakan pengalaman yang luar biasa karena kami harus bersaing dengan peserta lain yang juga memiliki gagasan luar biasa," ujar Kamil Anshari dalam keterangannya, Selasa 18 Maret 2025.

Ia menambahkan bahwa aplikasi Laprak Indonesia yang dikembangkan timnya diharapkan dapat menjadi solusi bagi pemerataan pendidikan di Indonesia, khususnya bagi daerah-daerah yang masih sulit mengakses sumber belajar berkualitas.

  • Bagikan

Exit mobile version