Sowan ke Guru, Wali Kota Parepare Disambut Layaknya Anak Kandung Pulang dari Perantauan

  • Bagikan

PAREPARE, RAKYATSULSEL – Senyum penuh haru, pelukan hangat, dan canda tawa menjadi warna dalam kunjungan Wali Kota Parepare, H. Tasming Hamid (TSM), ke almamaternya, SMP Negeri 2 Parepare, Kamis, 20 Maret 2025.

Bukan sekadar kunjungan biasa, momen ini layaknya seorang anak yang pulang ke rumah, kembali ke pangkuan para guru yang pernah membimbingnya.

Dibuka dengan pengalungan sarung sebagai bentuk penghormatan, suasana penyambutan terasa semakin istimewa dengan suguhan tari religi Rahmatan Lil Alamin dan parodi berbalas pantun dalam bahasa Bugis oleh para siswa.

Sorot mata Tasming memancarkan kebanggaan sekaligus kerinduan pada tempat yang telah menempanya menjadi pribadi seperti sekarang.

Sebagai alumni angkatan 2000, Tasming tak hanya melangkah memasuki sekolah, tetapi juga melangkah mundur ke masa-masa remajanya.

Saat tiba, ia menyalami satu per satu siswa yang berbaris menyambutnya, lalu bersalaman, dan bercengkerama dengan para guru.

Salah seorang di antaranya adalah sosok yang dulu pernah mengajarnya secara langsung. Gurunya tersenyum, seolah tak percaya bahwa anak didik yang dulu duduk di bangku kelas kini berdiri sebagai pemimpin kota.

Lebih dari sekadar formalitas, Tasming menunjukkan betapa ia menjunjung tinggi jasa para pendidik. Dalam sambutannya, ia dengan penuh hormat menyapa guru-gurunya sebelum pejabat yang hadir.

“Yang saya hormati guru-guruku. Mohon maaf Pak Sekdis Pendidikan yang mewakili Pak Kadis, saya dahulukan guruku nasaba’ madosaka kalau saya langkahi," ujarnya dalam bahasa Bugis, menegaskan bahwa di hatinya, guru tetap menjadi yang utama.

Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan harapannya agar SMP 2 Parepare menjadi wajah pendidikan yang membanggakan bagi kota ini.

“Mohon dukunganta’ semua, bantu saya kita ubah wajah pendidikan kita menjadi lebih baik. Ibu Kepsek, Saya berharap sekolah saya ini menjadi percontohan," pungkasnya penuh optimisme.

Di hari itu, seorang wali kota bukan hanya kembali ke sekolahnya, tetapi juga kembali ke pangkuan orang-orang yang telah membentuknya. Dan bagi para gurunya, mereka tidak hanya menyambut seorang pemimpin, tetapi juga seorang anak yang pulang dengan membawa kebanggaan. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version