Tekankan Wawasan Perpajakan di Kalangan Mahasiswa, DJP MoU dengan UC Makassar 

  • Bagikan
Kepala Kanwil DJP Sulselbartra, Heri Kuswanto (kanan) dan Rektor UC Makassar, Tony Antonio (kiri), Kamis (20/3/2025).

MAKASSAR, RAKYATSUSEL - Kepala Kanwil DJP Sulselbartra, Heri Kuswanto menekankan perlunya pemahaman pajak bagi mahasiswa khususnya yang ingin menggeluti dunia bisnis di kemudian hari. 

Hal tersebut diungkapkan Heri saat melaunching Tax Center Universitas Ciputra (UC) Makassar di Lantai 7 Kampus UC. Kegiatan ini dirangkaikan pula dengan MoU antara DJP Sulselbartra dan UC Makassar terkait pajak.

"Kampus atau sekolah bisnis yang untuk mencetak entrepreneur memang memerlukan pembelajaran terkait  Pajak sebab sumber perpajakan  menjadi yang pertama harus dipahami pengusaha meskipun ada konsultan pajak.," ucapnya Kamis (20/3/2025).

"Alangkah baiknya kalau setiap pengusaha itu tahu dasar-dasar perpajakan, syukur kalau ngerti lebih dalam mengenai perpajakan," tambahnya

Heri membeberkan, Saat ini sumber APBN mencapai 2.189 triliun atau sekitar 80 jiwa wajib pajak. Angka tersebut tidak mungkin mampu ditangani hanya dengan 44 ribu pegawai sehingga diperlukan  kesadaran dari semua elemen masyarakat termasuk mahasiswa.

 "Struktur masyarakat kita tentunya yang paling yang paling penting adalah dunia akademik yang menjadi trigger untuk masyarakat luas. Demikian juga di bidang perpajakan,  kami berharap dunia akademik ini berkontribusi banyak ya dalam melakukan sosialisasi edukasi," pungkasnya 

Salah satu yang diapresiasi Heri adalah kehadiran Tax Center Universitas Ciputra yang di launching hari ini. Menurutnya Taz Center dapat membantu mahasiswa belajar dan memahami tentang perpajakan. 

"Kontribusi dari dunia akademik untuk perpajakan ini memang sangat penting ya sehingga pengetahuan dapat bertambah. Perpajakan kita secara nasional juga didukung 99 persen dari pajak usaha, selebihnya pajak pribadi," ungkapnya.

Sejalan dengan itu Rektor UC Makassar, Tony Antonio, menjelaskan kehadiran Tax Center ini  hadir sebagai wadah untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa. 

"Idenya itu datang dari para orang tua mahasiswa yang punya bisnis, karena 30 persen dari orang tua mahasiswa kami memang berbasis pemilik bisnis namun kebanyakan tidak paham terkait  perpajakan. Dan mereka berharap anaknya yang belajar enterpreneur bisa memahami hal tersebut," jelasnya 

Tony melanjutkan, ke depan studi tentang perpajakan dapat diperdalam, "Entah nanti kita buka jurusan akuntansi perpajakan atau cara lain yang jelas kita akan meningkatkan pemahaman mahasiswa soal pajak," tambahnya. (Hikmah/B)

  • Bagikan

Exit mobile version