MAKASSAR, RAKYATSULSEL - "Kemelut" yang terjadi di internal Partai Golkar Makassar bisa dibaca sebagai ujian awal bagi Munafri Arifuddin. Di tengah upaya mendapatkan dukungan penuh di parlemen untuk menjalankan pemerintahan, Munafri juga harus ikut membenahi kepengurusan sebagai ketua Partai Golkar Makassar.
Pun, bila benar, Munafri akan ikut mengincar kursi Golkar Sulsel, maka sejak dini soliditas Golkar Makassar lebih dahulu harus dibenahi sebagai investasi politik bertarung di musyawarah daerah yang dijadwalkan Agustus mendatang.
Munafri melakukan perombakan pengurus Partai Golkar Makassar. Pasca-mendepak Abdul Wahab Tahir sebagai sekretaris dan menunjuk Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar, Suharmika sebagai pengganti, Munafri juga membuat jabatan baru yakni ketua harian. Anggota DPRD Makassar, Ismail ditunjuk untuk menduduki posisi ini.
"Saya pikir lebih baik dilakukan perubahan agar organisasi lebih fresh," ujar Appi-sapaan Munafri.
Menurut dia, perombakan struktur kepengurusan bertujuan untuk menyegarkan organisasi dan meningkatkan efektivitas kerja. Dia menyorot posisi sekretaris yang sebelumnya dijabat oleh koleganya, Wahab Tahir.
"Fungsi fungsi sekretaris tidak hanya sekadar menandatangani surat, tetapi juga harus berperan aktif dalam memberikan masukan dan mendukung jalannya organisasi," imbuh Appi.
Mengenai penambahan struktur ketua harian, kata Appi, bertujuan untuk memperkuat internal partai terutama mengingat dirinya juga memiliki tugas lain sebagai wali kota Makassar.
"Perubahan ini bertujuan untuk mendelegasikan wewenang dengan lebih baik, sehingga organisasi bisa berjalan lebih efektif," imbuh dia.