Dosen UMI Andi Baso Muammar Assaad, Raih Doktor Cum Laude di UIN Alauddin Makassar

  • Bagikan
Andi Baso Muammar Assaad

MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI), Dr. Andi Baso Muammar Assaad, S.Pd., M.Pd., resmi menyandang gelar doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi doktor di Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sabtu, 22 Maret 2025. Ia lulus dengan predikat cum laude pada Program Studi Dirasah Islamiyah.

Dalam disertasinya yang berjudul "Transformasi Nilai-Nilai Keteladanan Guru dan Pembina Asrama dalam Pembentukan Akhlak Santri Madrasah Tsanawiyah As’adiyah Pusat Sengkang Kabupaten Wajo", Andi Baso meneliti peran guru dan pembina asrama dalam membentuk karakter santri. Penelitian ini difokuskan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) As'adiyah Pusat Sengkang, Kabupaten Wajo.

"Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana transformasi nilai-nilai keteladanan guru dan pembina asrama mampu membentuk akhlak santri secara signifikan," kata Andi Baso seusai sidang.

Ada empat fokus utama dalam penelitian yang diangkat Andi Baso. Pertama, menganalisis transformasi nilai-nilai keteladanan yang dilakukan guru dan pembina. Kedua, mengkaji upaya guru dalam mentransformasikan nilai keteladanan. Ketiga, menelaah peran pembina asrama dalam membentuk akhlak santri. Keempat, mengevaluasi hasil akhir dari proses transformasi nilai-nilai tersebut.

Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini menggabungkan metode pedagogik dan fenomenologi. Sumber data utamanya berasal dari guru dan pembina asrama, sedangkan data sekundernya diperoleh dari dokumen santri serta referensi literatur yang relevan. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk menjaga validitas data, dilakukan uji kredibilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi nilai keteladanan guru dan pembina asrama berpengaruh positif terhadap pembentukan karakter santri. "Pengaruh itu mencakup peningkatan kualitas pendidikan, penguatan nilai agama, pembentukan karakter positif, hingga terciptanya lingkungan belajar yang kondusif," jelas Andi Baso.

Ia menambahkan, para guru di MTs As'adiyah Sengkang mengedepankan pendekatan emosional dan metode ceramah dalam mentransformasikan nilai-nilai moral kepada santri. Sementara para pembina asrama mengimplementasikan nilai keteladanan melalui berbagai aktivitas pembinaan, seperti pelajaran Bahasa Arab dan hafalan Al-Qur'an selepas salat fardu.

"Santri tidak hanya memahami nilai keteladanan secara teori, tapi juga mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari kegiatan sosial, pengabdian kepada masyarakat, hingga partisipasi dalam program amal," ujarnya.

Penelitian ini juga merekomendasikan kepala madrasah untuk menjadi teladan utama di lingkungan sekolah. Para guru dan pembina asrama diharapkan konsisten memberikan contoh positif, sementara para santri diminta menjaga komitmen mereka terhadap nilai-nilai moral Islam.

"Santri harus istiqamah menjaga perilaku baik, baik di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat," tutur Andi Baso.

Dengan capaian tersebut, Andi Baso Muammar Assaad menambah daftar dosen UMI yang berhasil meraih gelar doktor, sekaligus memperkuat kontribusi akademik kampus tersebut di bidang pendidikan Islam.

  • Bagikan