Menggali Kesejatian (24): Tiga Kapasitas

  • Bagikan

Oleh: Hamdan Juhannis
Rektor UIN Alauddin

RAKYATSULSEL - Baru pulang mengikuti hajatan berupa konsolidasi keumatan dan kebangsaan yang digagas oleh Ikatan Alumni kampus kami dan jaringan Ikatan Alumni Perguruan tinggi Keagamaan Negeri. Hajatannya besar karena ramainya orang yang hadir, dan juga tokoh-tokoh besar yang menjadi narasumber.

Sambil menunggu acara dimulai, kami bersama beberapa teman berbincang lepas dan menyimak "pengajian ideologi" dari Ketua Umum Ikatan Alumni kampus kami, Bapak Dr. Idrus Marham.

Ada beberapa catatan yang terkait dengan kesejatian diri dari pengajian tersebut. Menurut Pak Idrus, ada tiga yang perlu dikuatkan bila ingin menjadi sosok kontributif dalam kehidupan, bagaimana memiliki kuasa, menanamkan pengaruh pada orang lain, dan membawa perubahan pada kehidupan.

Pertama, kapasitas "fisik". Istilah lainnya "gaya". Fisik juga bermakna daya tarik. Aspek fisik terkait juga dengan ornamen diri. Fisik tidak harus berarti gagah, karena kegagahan itu sesuatu yang "given". Menjadi tidak gagah bukan sesuatu yang harus disesali, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana menjadi menarik.

Untuk menjadi menarik secara fisik butuh ongkos, memakai baju yang bagus, memakai wewangian yang berkelas, dan aksesoris yang membantu daya tarik fisik kita.

Termasuk aspek fisik ini tentunya bersinggungan dengan kebutuhan dasar yang sudah ditingkatkan kelasnya; kendaraan, tempat tinggal dan aset. Intinya, kekuatan fisik terkait dengan kekuatan material, sebutlah sebagai "external capacity".

Kedua, kekuatan visi. Menurut beliau, kekuatan Visi adalah kualitas diri, "internal capacity", yang berbeda dengan kekuatan fisik. Kekuatan visi seseorang itu bisa terlihat dari pandangannya ke depan atau cita-cita besarnya.

  • Bagikan

Exit mobile version