Di sisi lain, kubu paslon nomor urut 2, Farid Kasim Judas (FKJ) – Nurhaenih, juga menegaskan sikap serupa. Ketua Tim Pemenangan FKJ-Nur, Budi Sada, menyatakan bahwa sejak awal pihaknya telah berkomitmen untuk menjaga ketentraman Kota Palopo dan menghormati putusan Mahkamah Konstitusi terkait PSU.
“Kami ingin Pilkada ini berjalan damai. Sejak adanya putusan MK, kami sudah mengimbau agar semua pihak menghormati keputusan tersebut serta menjaga keamanan dan ketertiban,” ujar Budi.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi hanya karena perbedaan pilihan politik. Menurutnya, PSU ini adalah momentum untuk menyeleksi pemimpin terbaik bagi Kota Palopo, bukan ajang perpecahan.
“Jangan hanya karena beda pilihan, lalu daerah kita menjadi rusuh. Kita harus menjaga persatuan dan kedamaian,” tegasnya.
Budi juga menyoroti potensi mobilisasi massa dari luar daerah yang dapat menimbulkan ketegangan di Palopo. Ia berharap pihak keamanan lebih waspada terhadap kemungkinan tersebut.
“Yang perlu diwaspadai adalah mobilisasi massa dari luar. Sebab, daerah tetangga kita tidak berpilkada, dan bisa saja ada pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk membuat kekacauan di Palopo,” jelasnya.
Ia pun mengusulkan agar pengamanan diperketat menjelang PSU, terutama dalam rentang waktu H-1, guna mencegah masuknya pihak-pihak yang dapat mengganggu jalannya pesta demokrasi di Kota Palopo.
“Kalau perlu ada pembatasan di hari terakhir sebelum pemungutan suara, agar keamanan tetap terjaga,” pungkasnya. (Yadi/A)