Truk Delapan Ton Dibatasi Melintas di Jalur Mudik

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dinas Perhubungan (Dishub) Sulawesi Selatan (Sulsel) berencana memberlakukan pembatasan operasional terhadap truk dengan berat 8 ton ke atas selama periode mudik Lebaran. Kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi potensi kemacetan yang dapat terjadi akibat lonjakan volume kendaraan.

Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Andi Erwin Terwo, menjelaskan bahwa pembatasan ini akan diberlakukan di jalur-jalur tertentu dan pada jam-jam tertentu.

"Ada beberapa titik nanti, mungkin ada surat edaran untuk menyampaikan kepada angkutan, khususnya angkutan di atas 8 ton di jalur-jalur tertentu," ujar Erwin saat ditemui di kantor Gubernur Sulsel, Senin (24/3/2025).

Erwin mengatakan bahwa pengaturan ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan yang dapat menyebabkan kemacetan parah.

"Kalau tidak ada seperti ini jangan sampai nanti semuanya akan macet, jadi kita atur. Termasuk jalur Camba dan sebagainya," ujar dia.

Menurut dia, bahwa pembatasan operasional ini akan diberlakukan pada jam-jam tertentu saja. Kebijakan ini diharapkan dapat mengurai kepadatan lalu lintas selama musim mudik Lebaran dan memberikan kenyamanan bagi para pemudik.

"Kami akan mengatur jadwalnya agar truk-truk besar ini tidak melintas pada jam-jam sibuk, sehingga tidak menyebabkan kemacetan," tutur Erwin.

Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) meminta pemerintah provinsi segera mengecek kondisi infrastruktur jalan di daerah masing-masing jelang arus mudik Lebaran atau Idulfitri. Desakan wakil rakyat itu berkaitan dengan kepastian rasa aman dan nyaman kepada masyarakat umum lintas kabupaten/Kota yang hendak merasakan Idulfitri di kampung halaman.

Anggota Komisi D DPRD Sulsel, Rusdin Tabi meminta Pemprov dan pihak terkait untuk mempercepat dan memastikan perbaikan jalan-jalan nasional di sejumlah provinsi tertangani dengan baik jelang puncak arus mudik tahun ini.

"Hal ini penting kami sampaikan mengingat masih banyak ruas jalan nasional dan provinsi yang rusak. Ada yang masih dalam proses perbaikan hingga saat ini," ujar Rusdin.

Dia mengingatkan pentingnya memastikan jalan-jalan utama dalam kondisi baik sebab volume kendaraan yang akan digunakan untuk mudik diprediksi tinggi. Politikus Gerindra itu menegaskan, sampai saat ini, Komisi D masih menerima laporan bahwa masih ada sejumlah ruas jalan yang tengah diperbaiki.

"Atas laporan dan aduan warga, kami di Komisi D sudah beberapa kali RDP dengan Dinas PUPR yang pada intinya mendorong pemerintah provinsi mempersiapkan dengan baik jalan untuk memudahkan masyarakat yang mudik lebaran 2025," kata Rusdin.

Politisi dari Enrekang itu, menegaskan sebagai wakil Rakyat tetap mengawal aspirasi masyarakat di dapilnya. Ia tidak inginkan masyarakat terganggu dalam perjalanan mudik Lebaran tahun ini. Untuk itu, dia menekankan bahwa jalan nasional yang rusak atau tidak layak harus menjadi prioritas utama perbaikan demi kenyamanan dan keamanan pemudik.

"Dan untuk jangka panjangnya bbrp ruas jalan yang di dalam kewenangan Provinsi sangat butuh perbaikan seperti Ruas jalan Sapayya - Malakaji di Gowa, ruas jalan Paleteang Pinrang - Kabere Enrekang dan lainya," imbuh dia.

Anggota DPRD Sulsel dari Dapil Luwu Raya, Hj. Asni mengingatkan Pemprov Sulsel untuk memastikan kesiapan infrastruktur pendukung lainnya untuk mencegah kebingungan dan memastikan keselamatan para pemudik. Ini tugas bersama, baik pemerintah pusat, Pemprov dan daerah harus koordinasi untuk memastikan perbaikan dan pembangunan infrastruktur berjalan sesuai prioritas dan tepat waktu.

"Mengingat litas daerah jalan nasional. Maka Pemprov bersama Pemda diharapkan lebih proaktif dalam memetakan dan melaporkan kondisi jalan di wilayah masing-masing sehingga langkah-langkah perbaikan bisa dilakukan dengan lebih efektif dan efisien," ujar Asni.
Menurut dia, kondisi insfrasktruktur jalan lintas daerah sangat memprihatinkan. Ia menegaskan perlu perbaikan jalan agar masyarakat yang akan mudik ini nyaman dan aman.

"Meskipun saat ini, ada efisiensi anggaran, tapi tidak bisa dibiarkan, harus dicarikan solusi agar dapat menjamin keselamatan pengendara. Apalagi saatnya masyarakat mudik Lebaran," imbuh dia. (nabilah-suryadi/B)

  • Bagikan