MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ramadan memasuki hari ke 26 dan tersisa beberapa hari lagi idul Fitri. Di momen tersebut Ketua DPP IMMIM, KH Ishaq Shamad mengajak umat Islam memaksimalkan ibadah.
Menurut Ishaq, malam ke 27 ramadan identik dengan malam Lailatul Qadar berdasarkan prediksi para ulama.
"Malam ini diprediksi pemuka ulama sebagai malam Lailatul qodar . Kalau anjuran Nabi diakhir ramadan kencangkan ikat pinggang, maksudnya ibadah dalam bentuk sholat, kajian, tadarus, sholat Sunnah kalau perlu supaya dosa kita di ampuni," ucapnya kepada Rakyat Sulsel Rabu (26/3/2025).
Ishaq menjelaskan, dalam menyambut idul Fitri masyarakat tidak perlu menyikapinya dengan euforia berlebihan, sebab selama ini banyak kebiasaan masyarakat yang sebenarnya tidak perlu misalnya budaya berburu baju baru, menghias rumah, mengganti chat rumah dan banyak lagi.
"Boleh kita senang karena telah selesai menahan hawa nafsu selama sebulan, namun kita tidak boleh berlebihan. Diakhir ramadan ini perlu juga kita mantapkan, lebih banyak ibadah, zikir dan shalawat," ungkapnya.
Di hari kemenangan pula seseorang yang telah melaksanakan ibadah maksimal akan mendapatkan kemenangan dan kembali seperti bayi karena dosa diampuni.
" Benar kita kembali suci, putih dari dosa umat manusia. Kemudian digunakan kesempatan, melakukan hal hal yang mendekatkan dengan Alla, Zakat dan infak jangn sampai di lupa. Untuk bayar zakat fitra yang harus ditunaikan baik itu anak maupun orang dewasa sesuai dengan aturan pemerintah. Ada juga zakat mal untuk di gunakan agar benar-benar bersih.
Selanjutnya yang paling sulit pasca ramadan, sering kali orang orang hanya fokus ibadah pada bulan ramadan, dan setelah ramadan tidak lagi memperhatikan ibadah. Sehingga perlu dan sangat penting masyarakat mengimplementasikan berbagai hal yang didapatkan selama ramadan.
"Ini penting sekali bagaiman umat Islam konsisten, ibadah di ramadan lancar tetapi setelah keluar ramadan, biasanya ibadah sudah tidak lancar. Padahal banyak ibadah yang bisa dipilih," jelasnya.
Selanjutnya kata Ishaq, di momen lebaran ini perlu menanamkan sikap sabar dan mengendalikan diri. Hal ini yang menjadi tantangan berat bukan hanya di Ramadan tetapi juga di berbagai kesempatan.
"Ini yang terpenting, jangan sampai tidak mampu mengendalikan diri," ungkapnya.
"Penting juga membangun dan memperkuat ukhuwah dengan melakukan
Kunjungan dan menjalin silaturahmi atau halal bihalal. Ini dalam Islam ini dapat dilakukan.
"Orang yang banyak kesalahannya dan tidak minta maaf maka pahalanya akan di kurangi satu demi satu dan akan menjadi orang yang merugi,. Sehingga penting memaafkan dan meminta maaf" bebernya .
"Intinya dari idul Fitri ini bagaimana kita ki memaknai ramadan dan membawanya ke kehidupan sehari-hari setelah idul Fitri," tutupnya. (andi hikmah/B)