Taruna Ikrar: Sinergi BPOM dan Kementan Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo

  • Bagikan
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, di Gedung Ousat Kementan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).

“Sesuai dengan arahan Presiden, yaitu 1 desa 1 koperasi, di dalam koperasi tersebut akan terdapat apotek desa yang menyediakan obat herbal berstandar, pangan bergizi, dan kosmetik aman. Selain itu, kami juga mendukung pengembangan Apotik Hidup agar masyarakat dapat memanfaatkan tanaman obat lokal secara langsung,” ujar Andi Amran.

Ia juga mengapresiasi upaya BPOM dalam menghentikan praktik peredaran kosmetik ilegal dan siap mendukung pengembangan produksi obat herbal dalam negeri.

Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin itu menambahkan bahwa potensi besar ada pada pengembangan obat berbasis bahan lokal, mengingat pengalaman pribadinya dalam mengonsumsi obat herbal dari luar negeri dengan harga tinggi.

“Obat herbal yang saya dapatkan dari Cina, harganya Rp25 juta per butir untuk pengobatan stroke, dan efeknya luar biasa. Jika ini dikembangkan dengan bahan lokal, potensinya sungguh besar,” tutupnya.

Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan upaya untuk meningkatkan daya saing produk asli Indonesia dapat terwujud, mendukung ekonomi nasional sekaligus mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo dalam mencapai kemandirian farmasi, ketahanan pangan, serta kesejahteraan masyarakat melalui Apotik Desa dan Apotik Hidup. (*)

  • Bagikan