MAROS, RAKYATSULSEL - Sejak satu bulan terakhir, panen raya dilakukan di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Produksi padi di Maros terbilang melimpah, hal ini merupakan kabar baik bagi upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan di Indonesia.
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Perum Bulog telah menyiapkan strategi untuk menyerap hasil panen secara optimal serta menjaga harga gabah tetap stabil.
Melalui koordinasi dengan Bulog dan Pemerintah Daerah, gabah petani diserap dengan harga yang wajar sebagaimana instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Salah satu bentuk strateginya, adalah skema bantuan kepada petani, yakni subsidi pupuk, sarana produksi serta pendampingan dari TNI untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pupuk bagi petani.
Bulog juga memastikan kesiapan dalam menyerap hasil panen raya tahun ini dengan mengoptimalkan pembelian gabah petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp6.500/kg. Langkah ini penting untuk menjaga ketahanan pangan nasional sekaligus memberikan kepastian harga bagi petani.
Di Maros, yang melakukan panen raya, yakni Kecamatan Bantimurung dan Kecamatan Simbang dan beberapa kecamatan lain.
Komandan Rayon Militer (Danramil) 1422-02/Bantimurung Simbang, Kapten Czi Edy mengatakan pengawalan penyerapan panen padi di wilayahnya sudah dilakukan secara maksimal sejak 1 bulan lalu dengan rata-rata luas panen per hari sekitar 5 sampai 15 hektar.
"Kami di jajaran Ramil Bantimurung-Simbang itu melakukan pengawalan terhadap panen padi sudah satu bulan lebih. Per hari itu kisaran luas panen petani di antara 5 sampai 15 hektar, baik di kedua kecamatan yakni Bantimurung dan Simbang. Untuk jumlah panen berkisar antara 5 - 6 ton per hektarnya," ujar Edy.
Sementara itu di Dusun Bontolabbu, Desa Jenetaesa, Babinsa Koramil 02/Bantimurung Serka H. Ghani begitu telaten dalam mengawal hasil panen padi petani.
Sebuah kejadian yang sangat menginspirasi dan menunjukkan dedikasi TNI yang totalitas dalam mengawal serapan panen padi petani, Serka H. Ghani yang sejak pagi hingga malam melakukan pengawalan nampaknya tak pernah lelah.
Ketika mobil gabah petani di Jenetaesa sedang ada masalah dalam proses pengangkutannya ke gudang, Serka H. Ghani menginisiasi beberapa pemuda di sana agar gabah dibonceng saja agar cepat sampai di gudang.
"Iya, kami bonceng gabahnya. Karena tadi itu ada masalah dengan mobil pengangkut gabah, jadi ada beberapa karung tadi kami bonceng," ungkap Ghani saat dihubungi via telepon, Kamis malam (03/04/2025).
Di tempat yang sama, salah seorang pemuda Jenetaesa, Ismail merasa sangat bangga karena dikawal dengan baik oleh jajaran TNI dalam proses panen padi.
"Tentu kita harus mengapresiasi keterlibatan langsung para TNI demi mengawal penyerapan panen padi di kampung kami," tutur Ismail.
Terpisah, Komandan Kodim 1422 Maros, Letkol Arm. Nikolas Sirilus menyampaikan bahwa TNI akan senantiasa mengawal setiap upaya menjaga stabilitas bangsa dan negara.
"Sesuai dengan instruksi Bapak Presiden RI, Pak Prabowo Subianto bahwa program ketahanan pangan ini demi menjaga stabilitas negara dan memakmurkan petani, dan pada proses panen raya itu kami diinstruksikan untuk melakukan pengawalan serapan gabah bersama beberapa instansi terkait. Tentu kami sangat berharap bahwa masyarakat senantiasa mendukung kehadiran jajaran TNI di tengah-tengah upaya kita untuk bersama-sama menjaga stabilitas negara" ungkapnya.
Upaya penyerapan hasil panen ini tidak hanya memastikan hasil panen petani terserap dengan harga yang menguntungkan, tetapi juga melibatkan TNI-Polri, Bulog, serta pengusaha penggilingan padi dalam pengawalannya. Pemerintah berharap langkah ini dapat melindungi kesejahteraan petani, menjaga stabilitas harga dan stok beras nasional, serta memperkuat ketahanan pangan Indonesia. (Ikbal)