MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Pemerintah Kota Makassar mulai menyusun rencana pembangunan stadion baru sebagai ikon kota sekaligus sarana olahraga berstandar nasional. Proyek ini dirancang menggunakan tiga skema pendanaan, yakni melalui APBD murni, kerja sama investasi, atau kombinasi keduanya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar, Helmy Budiman, menjelaskan skema pertama yang tengah dikaji adalah menggunakan APBD murni yang mencakup seluruh proses, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.
Skema kedua yaitu kerja sama investasi, baik government to business (G2B) maupun business to business (B2B). Menurut Helmy, pengalaman Pemkot dalam proyek Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) menunjukkan bahwa skema G2B membutuhkan tim besar dan proses lintas sektor, sementara B2B dinilai lebih fleksibel namun tetap memerlukan kesiapan lahan yang matang.
"Skema ketiga adalah kombinasi antara APBD dan investasi. Pemerintah kota bisa menyiapkan elemen dasar seperti penimbunan dan pematangan lahan, lalu ditawarkan ke investor," jelas Helmy, Senin (14/4/2025).
Ia menambahkan, pembangunan stadion ini tidak hanya memenuhi kebutuhan infrastruktur olahraga, tetapi juga menjadi bagian dari pengembangan kawasan, ruang terbuka hijau, fasilitas publik, hingga strategi penanggulangan bencana.