Tita Rosalina Raih Gelar Doktor Lewat Riset Homestay Halal di Sambas

  • Bagikan
Tita Rosalina

MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Tita Rosalina resmi menyandang gelar doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi doktor di Program Studi Dirasah Islamiyah, Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Selasa, 15 April 2025. 

Sidang tersebut dipimpin langsung Wakil Direktur Pascasarjana UIN Alauddin, Prof. Hasyim Hadade, M.A. 

Dalam disertasinya yang berjudul “Strategi Pengelolaan Homestay Berbasis Komunitas dalam Memenuhi Kebutuhan Sarana Akomodasi Halal di Desa Wisata Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat”, Tita meneliti keterkaitan antara pengelolaan homestay dan pengembangan pariwisata halal di daerah tersebut.

Ia menyoroti pertumbuhan wisata berbasis syariah sebagai tren baru dalam pengembangan ekonomi berbasis kearifan lokal dan nilai-nilai Islam. 

Salah satu elemen penting dari wisata halal, menurut Tita, adalah keberadaan akomodasi yang sesuai dengan prinsip syariat, seperti homestay yang ramah bagi wisatawan muslim.

Penelitian ini berangkat dari kesenjangan antara potensi wisata desa dan implementasi prinsip-prinsip akomodasi halal di Kabupaten Sambas. Meskipun mayoritas penduduk di desa wisata Sambas beragama Islam, pengelolaan homestay dinilai belum sepenuhnya mencerminkan kebutuhan wisatawan muslim akan akomodasi yang sesuai dengan syariat.

Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan analisis SWOT, Tita menelusuri tiga desa wisata—Temajuk, Sebubus, dan Jawai Laut—untuk mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat pengelolaan homestay halal.

Ia menemukan bahwa kekuatan utama terletak pada potensi alam dan budaya lokal, dukungan komunitas, kesadaran pariwisata halal, dan kebijakan pemerintah. Sementara tantangannya mencakup minimnya fasilitas halal, promosi terbatas, kendala infrastruktur, dan rendahnya pemahaman tentang prinsip halal dalam layanan akomodasi.

Tita lalu merumuskan strategi pengelolaan berbasis komunitas dalam empat pendekatan: optimalisasi kekuatan dan peluang (Strengths-Opportunities), pengembangan dari kelemahan dan peluang (Weaknesses-Opportunities), penguatan atas kekuatan yang dihadapkan pada ancaman (Strengths-Threats), dan efisiensi dalam menghadapi kelemahan dan ancaman (Weaknesses-Threats).

“Pengelolaan homestay halal bukan hanya soal fasilitas, tapi juga edukasi komunitas, kemitraan strategis, dan keberlanjutan,” ujar Tita dalam paparannya.

Penelitiannya menjadi kontribusi penting dalam pengembangan pariwisata syariah berbasis desa, yang selaras dengan nilai-nilai budaya dan spiritual masyarakat lokal. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version