GOWA, RAKYATSULSEL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa terus mendorong terwujudnya pembangunan daerah yang inklusif, partisipatif, dan berkeadilan. Salah satu upaya nyata adalah pelibatan langsung kelompok anak, perempuan, dan penyandang disabilitas dalam perencanaan pembangunan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Anak, Perempuan, dan Disabilitas Tahun 2025.
Musrenbang ini digelar di Baruga Karaeng Galesong, Kantor Bupati Gowa, Kamis (17/4/2025), dan dipimpin langsung oleh Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang.
“Kami ingin menegaskan bahwa anak-anak, perempuan, dan penyandang disabilitas bukan hanya kelompok yang perlu dilindungi, tetapi juga mitra strategis dalam pembangunan daerah. Semua suara harus didengar dan dijadikan dasar kebijakan,” ujar Bupati Husniah dalam sambutannya.
Ia menegaskan bahwa pelibatan aktif kelompok rentan sejak tahap perencanaan mampu menciptakan transformasi sosial yang berkualitas, merata, dan berkelanjutan. Komitmen, sinergi antarlembaga, dan kolaborasi lintas sektor disebut sebagai kunci suksesnya pembangunan inklusif.
“Anak-anak adalah aset masa depan yang harus dilindungi dan diberi pendidikan berkualitas. Perempuan adalah penggerak keluarga dan pembangunan, dan disabilitas memiliki hak yang sama dalam semua aspek kehidupan,” tegasnya.
Bupati Husniah juga menyampaikan harapannya agar Musrenbang ini menjadi ruang lahirnya gagasan progresif dan solusi kreatif dari kelompok anak, perempuan, dan disabilitas itu sendiri.
“Ini panggung mereka untuk menyampaikan harapan, usulan, dan kritik membangun. Musrenbang ini menjadi tonggak untuk menjadikan Gowa sebagai Kabupaten Layak Anak, menguatkan pengarusutamaan gender, dan menjadi wilayah ramah disabilitas,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Gowa, Sujjadan, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Gowa untuk memberi ruang yang lebih luas bagi kelompok rentan agar berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
“Melalui tema ‘Gowa Maju Bersama Anak, Perempuan, dan Disabilitas’, kita ingin wujudkan Gowa sebagai kabupaten yang inklusif, ramah anak, berpihak pada perempuan, dan memberikan ruang yang setara bagi penyandang disabilitas,” jelas Sujjadan.
Ketua Forum Anak Sultan Hasanuddin, Nurul Qinayah Rustam, menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan Musrenbang ini. Ia menyebut bahwa mayoritas usulan anak tahun sebelumnya telah diakomodir oleh Pemkab Gowa.
“Dari 24 usulan, 23 berhasil direalisasikan. Ini bukti nyata bahwa suara anak didengar. Semoga capaian ini bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan,” harapnya.
Musrenbang ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Gowa Hasrul Abdul Rajab, perwakilan Bappelitbangda Sulsel, Ketua Dharma Wanita Persatuan Gowa, serta organisasi perempuan, anak, dan penyandang disabilitas. Kegiatan ditutup dengan penandatanganan berita acara hasil kesepakatan Musrenbang Anak, Perempuan, dan Disabilitas Kabupaten Gowa Tahun 2025. (*)