UMI Makassar Siap Terapkan Program Kampus Berdampak

  • Bagikan
Rektor UMI Makassar, Prof. Dr. Hambali (kedua dari kanan) Ketua LLDikti Wilayah IX, Dr. Andi Lukman (ke tiga dari Kanan Rompi hitam) dan Ketua Pengawas Yayasan Wakaf UMI, Prof Mansyur Ramly (ketiga dari kiri) saat mengikuti Jumat launching program Kampus Berdampak, Jumat (2/5/2025).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL  - Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar menyatakan kesiapannya dalam menerapkan program Kampus Berdampak yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Program ini hadir sebagai penyempurna dari kebijakan Merdeka Belajar, dengan tujuan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Bentuk dukungan UMI terhadap program ini diwujudkan melalui partisipasi daring sekaligus menjadi tuan rumah peluncuran Program Kampus Berdampak yang digelar pada Jumat (2/4/2025).

Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX, Dr. Andi Lukman, menjelaskan bahwa Kampus Berdampak adalah kebijakan yang mendorong perguruan tinggi agar memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat. Dalam hal ini, mahasiswa dan dosen tidak hanya menghasilkan laporan penelitian, tetapi juga dituntut untuk menciptakan dampak nyata.

“Program ini juga berlaku untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Intinya, semua program harus benar-benar berdampak dan berguna bagi masyarakat. Ini merupakan kelanjutan dari program Merdeka Belajar,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa skema pendanaan dalam Tridarma Perguruan Tinggi, termasuk hibah penelitian dan pengabdian masyarakat, akan mengalami penyesuaian agar sejalan dengan program ini.

“Saat ini, LLDikti sedang merumuskan tugas dan fungsi lembaga untuk memfasilitasi implementasi program Kampus Berdampak,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UMI Makassar, Prof. Dr. Hambali Thalib, mengungkapkan bahwa pihaknya telah siap secara matang dalam menyongsong implementasi program tersebut.

“Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada UMI sebagai tuan rumah kegiatan ini. UMI telah lama mengintegrasikan program-program yang berorientasi pada kebermanfaatan bagi masyarakat,” jelas Prof. Hambali.

Ia menambahkan, sebagai bentuk kesiapan, UMI telah meluncurkan karya-karya ilmiah para profesor, yang rencananya akan dipublikasikan secara resmi pada 23 Juni mendatang.

“Tentu karena ini adalah program pemerintah yang wajib direalisasikan, kami akan mempersiapkannya dengan sebaik mungkin,” tambahnya.

Ketua Pengawas Yayasan Wakaf UMI, Prof. Mansyur Ramly, turut menyampaikan bahwa prinsip Kampus Berdampak sejatinya telah diterapkan UMI selama hampir dua dekade terakhir.

“Program ini sudah kami jalankan melalui pendekatan outcome-based education. Keberhasilan tidak hanya diukur dari output, tetapi dari dampaknya bagi masyarakat. Di Amerika, misalnya, kehadiran perguruan tinggi di desa mampu menghidupkan ekonomi lokal. Itulah yang juga kami harapkan dari program ini,” pungkasnya. (Hikmah/B)

  • Bagikan

Exit mobile version