BONE, RAKYATSULSEL – Meski Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum secara resmi diterapkan di Kabupaten Bone, sejumlah sekolah dasar di Kecamatan Mare telah lebih dahulu menggelar kegiatan makan siang bersama antara guru dan murid.
Program MBG sendiri merupakan salah satu program prioritas nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, bertujuan membangun sumber daya manusia unggul, menurunkan angka stunting dan kemiskinan, serta menggerakkan ekonomi masyarakat. Program ini mulai diluncurkan pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi di Indonesia, dengan sasaran utama siswa PAUD hingga SMA serta ibu hamil dan menyusui.
Pantauan RAKYATSULSEL pada Selasa (6/5/2025), kegiatan makan siang bersama berlangsung di SD Inpres (SDI) 6/80 Ujung Tanah, Kecamatan Mare. Guru dan murid terlihat duduk bersama menikmati bekal masing-masing pada saat jam istirahat.
Kepala UPT SDI 6/80 Ujung Tanah, Sukardi, menjelaskan bahwa program ini sudah dijalankan sejak beberapa bulan lalu sebagai bagian dari dukungan terhadap MBG meski belum berjalan secara resmi di Bone.
“Makan siang bersama ini sudah kami laksanakan beberapa bulan. Walaupun makanannya dibawa masing-masing dari rumah, baik murid maupun guru, yang penting kami menciptakan kebersamaan dan suasana edukatif,” ujar Sukardi.
Ia menambahkan bahwa kegiatan makan bersama dilaksanakan saat jam istirahat agar tidak mengganggu proses belajar mengajar.
“Jam istirahat kami gunakan untuk makan bersama, baik di dalam kelas maupun di teras kelas. Murid pulang pukul 11.15 Wita, sementara guru pukul 14.45 Wita,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Mare, Andi Muhammad Hidayat Pananrangi, mengapresiasi inisiatif tersebut dan mengimbau seluruh sekolah di wilayahnya untuk mengikuti langkah SDI 6/80 Ujung Tanah sambil menanti pelaksanaan resmi program MBG di Kabupaten Bone.
Ia memperkirakan program MBG akan mulai diterapkan di Bone sekitar bulan Juni 2025. Untuk itu, ia meminta para kepala desa dan pengurus Badan Usaha Milik Desa (BumDes) mulai bersiap diri.
“Anggaran MBG sudah jelas bersumber dari Dana Desa melalui alokasi 20 persen program Ketahanan Pangan. Jadi, saya harap desa dan BumDes bisa segera menyiapkan diri,” tegasnya. (Enal)