Penunjukan Ashabul Kahfi Sebagai Ketua PAN Sulut Jadi Sinyal Positif Regenerasi PAN Sulsel

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL -- Penunjukan Ashabul Kahfi sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Utara (Sulut), dinilai sebagai langkah strategis yang membawa angin segar bagi regenerasi politik PAN, khususnya di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Rizal Fauzi, menyebut bahwa pergeseran posisi Ashabul Kahfi yang sebelumnya memimpin PAN Sulsel selama dua dekade, sejak 2005 hingga 2025 menjadi isyarat penting akan adanya estafet kepemimpinan baru di tubuh PAN Sulsel.

"Tentunya ini menjadi sinyal positif dan ini harapan untuk regenerasi PAN di Sulawesi Selatan lebih maju ke depan," kata Rizal saat diwawancara, Kamis (8/5/2025).

Menurut Rizal, dinamika internal PAN Sulsel menjelang pergantian kepemimpinan semakin menarik, apalagi dua kandidat yang muncul saat ini merupakan sosok kuat di daerah masing-masing.

Kedua kandidat yang digadang-gadang menggantikan Ashabul Kahfi yakni Chaidir Syam dan Husniah Talenrang. Keduanya memiliki posisi yang sama, Chaidir Syam menjabat sebagai Bupati Maros sekaligus Ketua PAN Maros, begitu juga dengan Husniah Talenrang yang menjabat Bupati Gowa dan Ketua PAN Gowa.

"Saya pikir ini sudah tepat dengan dua kompetitor, sama-sama ketua PAN tingkat kabupaten, dan sama-sama kepala daerah," ungkap Rizal.

Ia menilai, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang bisa menjadi bahan pertimbangan DPP PAN dalam menentukan pemimpin terbaik untuk PAN Sulsel ke depan.

"Ini akan menjadi hal yang menarik, dari plus minusnya masing-masing," lanjutannya.

Rizal juga menyampaikan, PAN Sulsel saat ini tengah menghadapi tantangan berat, termasuk kehilangan kursi pimpinan di legislatif. Namun ia optimistis bahwa dengan figur yang tepat, kejayaan PAN Sulsel bisa dikembalikan.

"Kehilangan kursi pimpinan seperti yang dijelaskan Ashabul Kahfi dalam sambutannya saya pikir bisa dikembalikan," ujar Rizal.

Untuk itu, Rizal menekankan bahwa calon ketua DPW PAN Sulsel ke depan haruslah figur yang memiliki visi yang jelas dan berani menargetkan capaian politik konkret.

Regenerasi di tubuh PAN Sulsel, menurutnya bukan hanya soal mengganti nama, tapi juga menyangkut gagasan, strategi, dan kekuatan menjawab tantangan politik masa depan. Oleh karena itu, pemimpin yang dipilih harus mampu menjawab kebutuhan zaman.

"Dan kita berharap yang terbaik untuk PAN adalah yang punya visi jelas, punya target dan kira-kira punya sedikit ambisi politik untuk memajukan PAN. Jadi dari dua figur ini kira-kira yang mana bisa mengatasi masalah itu, ini yang terpenting," pungkasnya.

Untuk diketahui, Ashabul Kahfi ditunjuk sebagai ketua DPW PAN Sulut dalam kegiatan Musyawarah Wilayah (Musywil), yang berlangsung pada Rabu (7/5/2025) kemarin, di Manado.

Ashabul Kahfi dalam Musywil DPW  PAN Sulsel beberapa waktu lalu juga ditunjuk sebagai formatur bersama Chaidir Syam, Husniah Talenrang dan Viva Yoga Mauladi.

Empat formatur itu nantinya akan menentukan pengurus baru, termasuk Ketua DPW PAN Sulsel definitif periode 2025-2030. Namun adanya penunjukan Ashabul Kahfi sebagai Ketua DPW PAN Sulut, secara tidak langsung akan menggugurkan peluangnya kembali menahkodai DPW PAN Sulsel. (Iisak pasa'buan/B)

  • Bagikan