Manusia Silver Marak di Makassar, Pendapatannya Dua Kali Lipat dari UMR

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL -- Pengamen dengan modus baru atau yang lebih dikenal dengan istilah "manusia silver" mulai marak di Kota Makassar. Keberadaan mereka pun mendapat sorotan dari masyarakat, utamanya bagi pengendara sehingga pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Makassar turun melakukan penertiban.

Maraknya manusia silver yang melibatkan anak di bawa umur ini membuat publik bertanya, apakah kelompok ini terorganisir? Termasuk mempertanyakan terkait jumlah pendapatan mereka sehingga makin marak di sejumlah traffic light atau lampu lalu lintas di wilayah Kota Makassar.

Plt Kasatpol PP Makassar, Fatur Rahim saat diwawancara terkait keberadaan manusia silver ini menjelaskan, berdasarkan hasil penanganannya di lapangan terungkap jika pendapatan mereka dalam sehari lumayan besar.

Dimana, dari salah satu wadah jenis kaleng milik manusia silver yang berhasil diamankan petugas Satpol PP Kota Makassar, ditemukan uang kurang lebih Rp 300 ribu. Sehingga jika dikalkulasikan dalam 30 hari, pendapatan manusia silver itu jauh di atas UMR Kota Makassar yang hanya Rp3,6 juta.

"Kalau (pendapatan) itu saya indikasi sudah pasti (besar) kalau kita hitung satu kali begitu, saya kategorikan besar. Ada yang didapat di dalam kaleng mereka itu sudah hampir Rp300 ribu. Saya tidak bisa katakan apakah itu pendapatan satu orang, tapi ada kaleng-kaleng (berisi uang) dan alat cat yang mereka gunakan kami amankan," ujar Fatur Rahim saat diwawancara, Jumat (9/5/2025).

Fatur Rahim juga menjelaskan, pihaknya turun melakukan penindakan dikarenakan manusia silver itu membahayakan pengendara lain dan dirinya sendiri berada ditengah jalan. Apalagi, kebanyakan diantaranya masih tergolong anak di bawah umur.

"Kalau dilapangan sebagian umur-umurnya masih anak-anak. Mungkin kalau taraf pendidikan masih SMP, SD, atau SMA begitu. Artinya mereka masih punya potensi untuk masa depan yang lebih baik," kata Fatur Rahim.

Untuk diketahui, aksi manusia silver di Kota Makassar makin menuai sorotan masyarakat usai videonya melawan petugas Satpol PP yang akan mengamankannya viral di sosial media.

Peristiwa itu diketahui terjadi di traffic light perempatan Jalan Veteran Utara-Jalan Sungai Saddang Baru, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, pada Kamis (8/5/2025) siang.

Dalam video yang beredar itu terlihat beberapa orang petugas Satpol PP nampak mencoba menertibkan beberapa manusia silver yang didominasi oleh anak di bawah umur.

Namun saat petugas berupaya mendekati mereka, beberapa manusia silver malah berbuat anarkis dengan menyerang petugas menggunakan batu. Dua petugas Satpol PP wanita terlihat menjauh menghindari lemparan batu tersebut.

"Iya memang reaksi dari mereka (saat hendak ditertibkan), kami memang secara rutin (melakukan penertiban), tadi mereka dalam skala agak banyak mungkin karena kami lakukan secara tiba-tiba terjadilah reaksi begitu," ucap Fatur Rahim.

Ia bilang, saat melakukan penertiban beberapa petugas sempat terkena batu. Bahkan manusia silver tersebut ikut mengancam petugas dengan senjata tajam jenis busur panah.

"Sebagian teman-teman kami juga terkena lemparan, bahkan ada yang memakai busur, tetapi itu menjadi resiko dari kami menjalankan tugas. Tapi secara untuk signifikan tidak ada (korban)," ungkapnya.

Operasi penertiban manusia silver ini disebut memang kerap dilakukan guna merespon keluhan masyarakat dan pengendara dengan maraknya aksi manusia silver yang meminta uang secara paksa.

"Jadi memang pemerintah Kota Makassar secara persuasif berupaya ciptakan ketertiban keamanan, ketertiban khususnya dan kelancaran pengendara lalu lintas di titik-titik yang menjadi target kami," bebernya.

Fatur Rahim mengaku, saat penertiban itu pihaknya memilih mundur mengantisipasi situasi makin memanas dan menghindari gesekan. Apalagi rata-rata yang menjadi manusia silver masih kategori remaja.

"Kita tertibkan juga sebenarnya untuk keamanan bagi mereka sendiri, karena mereka berada di jalan, satu ketika ada kendaraan yang kencang dan lain sebagainya itukan menjadi masalah yang baru juga buat mereka," kata Fatur Rahim.

Olehnya itu, Fatur Rahim berharap agar para remaja yang menjadi manusia silver untuk berhenti dan mencari pekerjaan yang lebih baik dan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

"Anak-anak kita yang berada di jalan, seluruh warga banyak pekerjaan yang bernilai positif yang bisa menciptakan masa depan yang lebih bagus untuk kota kita tercinta ini," pungkasnya. (Isak Pasa'buan/B)

  • Bagikan