Pemprov Sulsel Siapkan Anggaran Rp 17 Miliar untuk Subsidi Seaplane

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan konektivitas antar pulau dengan menyiapkan subsidi untuk transportasi seaplane (pesawat amfibi). Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, usai menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) RPJMD 2025-2029 di Kantor Gubernur.

Andi Sudirman menjelaskan bahwa Pemprov telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 17 miliar untuk program subsidi seaplane pada tahun ini.

“Kita sudah siapkan anggarannya tinggal armadanya, anggarannya itu 17 miliar untuk tahun ini,” tegasnya.

Lebih lanjut, Andi Sudirman menyampaikan bahwa armada laut juga menjadi perhatian.

“Kalau laut kita butuh armadanya, armada kita sudah punya, insha allah akan datang ke sini. Kemarin sudah dijanjikan sama dinas kementerian perhubungan dengan kaptennya dan kapasitasnya sekitar 20 penumpang, sebenarnya 22 tapi biasanya kalau laut itu ada space yang 80% boleh diisi,” jelasnya.

Mengenai seaplane, Andi Sudirman menjelaskan kemudahannya dalam menjangkau berbagai wilayah.

“Kan kalau seaplane langsung mendarat di mana saja, pendaratannya di pinggir laut boleh, di CPI nanti kita sudah di survei kemarin cocok katanya dan harus ada studinya. Jadi sekarang sistemnya ada namanya rintis, kalau rintis itu tidak perlu dermaga. Kalau kapal yang sudah mulai dirintis selesai harus peralihan ke yang namanya airodrom seaplane, itu harus ada terminal,” urainya.

Gubernur Sulsel menekankan bahwa pemerintah harus menjamin keberlangsungan operasional transportasi kepulauan, termasuk seaplane.

“Pemerintah harus menjamin, pesawat juga susah terbang kalau cuma 1 tahun. Makanya kita provinsi berkomitmen bahwa pelayanan dasar kepulauan memang agak mahal kalau kita mau biayai karena misalnya sekolah pasti guru-guru yang mau dibawa juga, kesehatan juga pasti begitu, transportasi pasti juga begitu,” katanya.

Andi Sudirman juga menyoroti pentingnya konektivitas secara keseluruhan bagi Sulawesi Selatan, baik infrastruktur fisik maupun non-fisik.

“Sulsel terkoneksi itu penting bagi infrastruktur fisik maupun non-fisik. Kalau non-fisiknya kan sudah tahu, infrastruktur jalan terutama jalan-jalan yang tinggi, konektivitas udara, transportasi data harus dinyalakan kembali, laut juga kita akan membangun beberapa digital untuk non-fisik, infrastruktur digital harus dibangun termasuk digitalisasi pendidikan karena Pak Presiden minta itu dan kita sudah ada, tinggal sebenarnya kita ini melakukan studi-studi yang sudah ada,” ujar dia. (nabilah/B)

  • Bagikan