MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) V dengan tema “Penguatan Fondasi Transformasi Organisasi DWP Menuju Indonesia Emas 2045”. Acara yang berlangsung di kantor pola kantor gubernur ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sulawesi Selatan, Naoemi Octarina Sudirman.
Naoemi Octarina Sudirman menyoroti potensi besar pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dapat dimulai dari kalangan istri Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Seperti yang sudah disampaikan, pengembangan UMKM itu bisa dimulai dari istri-istri ASN,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa DWP dan PKK akan bersinergi untuk membentuk wirausaha baru dari rumah tangga, dengan pendampingan terkait administrasi, legalitas, pemasaran, hingga pengemasan produk UMKM. Naoemi juga mencontohkan keterlibatan UMKM dalam stand bazar yang diadakan oleh DWP, dan menekankan perlunya peningkatan kualitas kemasan produk.
Lebih lanjut, Naoemi menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan DWP terkait penanganan stunting di Sulawesi Selatan.
“Tadi sudah audiensi juga, sudah komunikasi dengan DWP, bahwa dari 23 OPD ada 20 OPD sudah ada data anak stuntingnya. Nanti kami dari PKK dan Dharma Wanita saling berkolaborasi dan bersinergi bagaimana mengintervensi anak-anak stunting ini di rumah gizi PKK, tetap koordinasi dengan tim percepatan penanganan stunting di Provinsi Sulsel,” jelasnya.
Senada dengan hal tersebut, Melani Simon juga menyampaikan rencana kolaborasi antara DWP dan PKK dalam upaya penanggulangan stunting melalui rumah gizi.
“Karena nanti kami kolaborasi dengan PKK dan rumah gizi, jadi anak stunting rencananya kita bawa ke rumah gizi dan di rumah gizi itulah bukan hanya diberikan makanan bergizi tapi juga diedukasi, orang tuanya diedukasi bagaimana memasak makanan bergizi, bagaimana mengolah makanan supaya sehat, pola asuh diajarkan,” ungkap Melani. (Nabilah/B)