Sementara itu, Data Dinas Kesehatan Makassar menunjukkan, pada 2021 ada sekitar 283.195 penduduk usia 15 tahun ke atas yang diperkirakan mengalami hipertensi.
Angka itu menurun pada 2022 menjadi 193.816, dan kembali turun menjadi 159.171 hingga September 2023.
Meski menunjukkan tren positif, angkanya tetap tergolong tinggi dan menjadi tantangan kesehatan masyarakat di wilayah ini.
“Dengan pemantauan tekanan darah secara rutin, risiko komplikasi kardiovaskular dapat ditekan secara signifikan,” ujar Tomoaki.
Hal itu sejalan dengan misi OMRON Going for ZERO, yaitu menciptakan masyarakat dengan kondisi kardiovaskular minimal.
Anggota Dewan InaSH, Dr. Rarsari Soerarso Pratikto, Sp.JP(K), FIHA, mengatakan bahwa penyebaran pusat edukasi dan perangkat pemantauan seperti OEC akan memperluas akses masyarakat terhadap alat pengukur tekanan darah yang akurat dan tervalidasi.
“Langkah ini penting untuk mendorong kesadaran, diagnosis, dan pengelolaan hipertensi secara menyeluruh,” ujar Dr Rarsari.
Diketahui, OMRON Healthcare Co., Ltd., yang bermarkas di Kyoto, Jepang, dalam mendukung pemantauan tekanan darah secara berkala.
Sejak 2017, OMRON telah menyumbangkan sekitar 30.000 alat pengukur tekanan darah di lebih dari 100 negara dalam kolaborasi dengan MMM, termasuk 4.000 unit tahun ini yang dilengkapi teknologi Intellisense AFib berbasis AI dan ECG terintegrasi. (Shasa/B)