300 Calon Siswa di Sulsel Dapat Nilai Nol di Tes Akademik

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sebanyak 300 calon siswa di Sulawesi Selatan meraih nilai nol dalam Tes Potensi Akademik (TPA) seleksi masuk sekolah unggulan yang diselenggarakan pada 15-19 Mei 2025. 

Kepala Bidang SMA Disdik Sulsel sekaligus Ketua Panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Sulsel, Nur Kusuma, mengungkapkan bahwa berbagai faktor, terutama masalah teknis pada perangkat yang digunakan peserta, menjadi penyebab utamanya. 

"Ada beberapa, sekitar hampir 300 anak kita memang jawabannya nol, tidak ada satupun yang benar," Kusuma, Selasa, 20/5/2025. 

Ia menjelaskan bahwa sebagian besar masalah berasal dari perangkat (device) peserta, seperti memori yang tidak dihapus sehingga jawaban tidak langsung terkirim ke server, serta kesalahan dalam proses log out setelah ujian.

"Ada juga akibat dari devicenya. Ada dua kesalahan, pertama devicenya tidak menghapus memorinya, jawaban itu tersimpan dulu di HP, nanti selesai baru terkirim ke server," tambahnya.

Kusuma juga menyoroti kurangnya pemahaman peserta mengenai prosedur log out yang benar.

"Anak ini tidak melakukan log out. Banyak yang salah persepsi kalau sudah selesai maka langsung log out. Kalau belum log out TPA itu dinyatakan belum setuju mengirimkan jawabannya," jelasnya.

Selain itu, masalah koneksi internet juga menjadi kendala.

"Kebanyakan anak kita begitu selesai ujian langsung matikan paket internetnya, membuat jawabannya tidak terkirim. Begitu diaktifkan dia refresh otomatis jawabannya dianggap tidak ada," ungkap Nur Kusuma.

Sebagai bentuk kompensasi, panitia akan memberikan kesempatan pengulangan tes bagi calon siswa yang mengalami masalah teknis pada perangkat mereka.

"Itu kami berikan kompensasi, tapi kami berikan dulu waktu istirahat, karena ada anak yang sudah 3 kali mengulang tes, nilainya tetap nol. Yang dikasih pengulangan hanya yang bermasalah di device, bukan karena jawabannya memang nol ," tegasnya.

Panitia saat ini sedang melakukan mitigasi untuk mendata peserta yang berhak mendapatkan kesempatan pengulangan tes. 

"Kami lakukan mitigasi, kami list daftar yang bisa melakukan pengulangan dan tidak bisa," tutup Nur Kusuma. (Nabilah/B)

  • Bagikan