"Program RBI merupakan wujud nyata pendekatan pentahelix, yang menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat. Dengan penguatan perempuan dan partisipasi masyarakat, RBI diharapkan menjadi model pembangunan inklusif dan berkelanjutan di Indonesia," jelasnya.
Selain RBI, Menteri Arifah turut memaparkan dua program unggulan lainnya dari Kementerian PPPA, yaitu perluasan layanan Call Center SAPA 129 untuk pengaduan kekerasan, serta penguatan satu data gender dan anak berbasis desa, yang dinilai penting untuk menghasilkan kebijakan yang tepat sasaran.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan, Desy Andriani, Staf Khusus Menteri PPPA RI, Prof. Majdah Muhyiddin Zain, Kadis DP3AP2KB Provinsi Sulsel, Ketua DPRD Gowa, Ramli Sidik, serta jajaran Forkopimda, para pimpinan SKPD, camat se-Kabupaten Gowa dan lurah serta kepala desa se-Kecamatan Bajeng. (*)