Pelantikan Sekda Makassar Definitif Dijadwalkan 28 Mei, Tunggu Finalisasi Administrasi

  • Bagikan
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Andi Zulkifli Nanda

MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Kepala Bappeda Kota Makassar Andi Zulkifli Nanda dijadwalkan akan dilantik sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar definitif, pada 28 Mei 2025. 

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengatakan pelantikan Zulkifly masih menunggu kelengkapan persyaratan administratif.

“Insyaallah, kalau semua persyaratan administrasinya selesai, pelantikan akan dilakukan," kata Munafri, saat ditemui di Balai Kota Makassar,  Senin (26/5/2025). 

Namun, Munafri menegaskan belum ada kepastian jika dokumen dan proses administrasi belum rampung seluruhnya.

"Tapi kalau belum, ya, ditunda,” singkat Munafri. 

Diketahui, usulan Pemerintah Kota Makassar untuk mengangkat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Andi Zulkifly Nanda, sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) definitif telah disetujui oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). 

Persetujuan Kemendagri itu tertuang dalam surat resmi Kemendagri bernomor 100.2.2.6/2714/SJ, yang diteken pada 21 Mei 2025.

Sebelumnya, Munafri Arifuddin resmi mengusulkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar, Andi Zulkifly Nanda, sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar definitif. 

Usulan ini tertuang dalam surat bernomor 800/3055/BKPSDM/V/2025, yang ditujukan kepada Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.

Munafri Arifuddin mengungkapkan alasan mengusulkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Andi Zulkifly Nanda, sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) definitif.

Menurut Munafri, keputusan itu diambil setelah melalui proses seleksi terbuka yang ketat.  Dari hasil seleksi, nilai Zulkifly Nanda menjadi yang tertinggi. 

“Nah nilai tertinggi inilah yang kita ambil, kita sepakati untuk kami lanjutkan melalui prosedur dan proses yang sudah baku,” kata Munafri, beberapa waktu lalu. 

Selain itu, Munafri menyebut pengusulan itu tak hanya berdasarkan hasil seleksi, tetapi juga mempertimbangkan rekam jejak dan pengalaman birokrasi kandidat.

 “Semua birokrat hampir punya latar belakang serupa. Keluarlah hasil yang kita sepakati bahwa itu adalah hasil yang sangat fair, makanya kita dorong nama itu,” kata Munafri. (shasa Anastasya/B)

  • Bagikan

Exit mobile version