Musda Golkar Jalan di Tempat

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar belum memastikan jadwal pelaksanaan Musyawarah Daerah Partai Golkar Sulawesi Selatan. Dampaknya, belum ada persiapan, khususnya, pembentukan kepanitiaan yang akan menjaring figur-figur potensial yang akan bertarung. Sementara itu, Munafri Arifuddin mengeklaim telah mengantongi 21 dukungan pemilih hak suara dari pengurus kabupaten dan kota.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar Sulsel, Lakama Wiyaka, mengatakan kendala sehingga kepanitiaan musda belum dibentuk karena jadwal pelaksanaan belum dari DPP Golkar hingga saat ini.

"Jadwal itu ditentukan oleh DPP Golkar, dan panitia dibentuk setelah ada jadwal. Sekarang ini jadwal baru diberikan kepada 10 provinsi Jawa dan Bali. Sekarang sudah selesai 5 provinsi dan tinggal 5 provinsi, setelah itu baru dijadwalkan berikutnya. Apakah Sulsel masuk dalam jadwal berikutnya atau nanti jadwal terakhir dari tiga tahap, kita masih menunggu dari DPP," ujar Lakama kepada Harian Rakyat Sulsel, Selasa (27/5/2025).

Meski belum ada jadwal, Lakama menyebut kemungkinan akan digelar pada pertengahan tahun ini. Sebagaimana tertuang dalam surat DPP Golkar Nomor 02/DPP/GOLKAR/IV/2025 tertanggal 29 April 2025, tetang Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Musda Golkar.

"Kami belum tahu apakah Juni, Juli, atau Agustus. Tapi di dalam juklak itu dikatakan provinsi dan kabupaten harus selesai paling lambat Desember 2025. Berarti kalau kabupaten setelah provinsi, jadi kemungkinan (Musda) provinsi Juni atau Juli atau Agustus, setelah itu masuk kabupaten/kota," beber dia.

Saat ditanyai terkait apakah pada Musda Golkar Sulsel nantinya akan digelar aklamasi, mengingat Ketua DPD II Partai Golkar Makassar, Munafri Arifuddin mengklaim telah mengantongi dukungan dari 21 DPD II Golkar kabupaten/kota se-Sulsel, Lakama menyebut semuanya akan diputuskan dalam Musda berdasarkan keputusan bersama peserta.

"Kalau peserta Musda menghendaki aklamasi yah aklamasi, kalau jumlahnya cukup. Kalau peserta menghendaki pemilihan yah pemilihan. Tergantung dari peserta nanti," imbuh Lakama.

Menurut dia, syarat untuk maju sebagai calon Ketua DPD I Golkar Sulsel bukan hanya dari banyaknya rekomendasi DPD II Golkar, melainkan ada sejumlah kriteria lainnya yang juga harus dipenuhi seorang calon yang ingin maju. Salah satu syarat itu adalah harus aktif menjadi kader Partai Golkar minimal lima tahun berturut-turut.

Lakama mengatakan, dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar tertulis sejumlah syarat calon ketua, termasuk calon ketua di tingkat daerah. Salah satu syarat untuk maju dalam Musda Golkar Sulsel, kata Lakama, yakni harus aktif di Partai Golkar minimal lima tahun berturut-turut, baik di tingkat atas maupun di bawahnya.

"Di dalam pasal 13 (AD/ART Parti Golkar) dikatakan aktif menjadi anggota minimal lima tahun berturut-turut di tingkatannya atau satu tingkat di atasnya, atau satu tingkat di bawahnya dan atau pernah menjadi pengurus organisasi yang didirikan dan organisasi yang mendirikan," kata Lakama.

Aktif di Golkar yang dimaksudkan itu di antaranya pernah menjadi pengurus organisasi yang mendirikan Golkar seperti SOKSI, KOSGORO, dan MKGR, ataupun organisasi yang didirikan oleh Golkar seperti AMPI, HWK, Satkar Ulama, MDI, dan Al Hidayah.

Bukan itu saja, seorang calon ketua juga disebut wajib atau diharuskan pernah mengikuti pendidikan kader yang diselenggarakan oleh Partai Golkar dan memenuhi sejumlah ketentuan lainnya. Sementara untuk rekomendasi dukungan dari pengurus DPD II Golkar disebut minimal 30 persen dari jumlah suara.

Lakama juga mengungkapkan, syarat tersebut harus terpenuhi karena merupakan tahapan penting sebelum seorang calon masuk bertarung di Musda. Syarat itu nantinya akan ditetapkan apakah sudah lengkap atau belum lewat verifikasi ketat panitia.

"Harus mendapatkan dukungan minimal 30 persen dari jumlah suara baru boleh menjadi bakal calon. Calonnya itu nanti ditetapkan dalam Musda, kalau sudah ditetapkan dalam Musda, masuk ke tahap berikutnya, calon itu pilih menjadi ketua dalam Musda," ujar dia.

Namun demikian, kata Lakama, jika terdapat calon yang tidak memenuhi syarat sesuai petunjuk pelaksanaan (juklak), mereka juga tetap ada peluang untuk maju dalam Musda dengan syarat mendapat persetujuan tertulis dari Ketua Umum DPP Golkar.

Sementara Ketua Harian Golkar Sulsel, Kadir Halid saat diwawancara terpisah terkait Musda Golkar Sulsel, mengungkapkan seharusnya sudah ada jadwalnya agar panitia bisa bekerja maksimal mempersiapkan segala sesuatunya.

"Supaya panitia bisa kerja maksimal mempersiapkan segala sesuatunya, agar Musda berjalan dengan baik dan lancar," kata Kadir.

Semestinya, kata dia, DPD I Golkar Sulsel sudah membentuk kepanitiaan, mulai dari panitia penjaringan, panitia pelaksana, dan steering committee. Hal itu dinilai penting agar bisa bekerja lebih awal menjaring figur-figur atau calon ketua yang namanya selama ini sudah beredar.

Ketua Komisi D DPRD Sulsel itu juga mengungkapkan alasan Musda Golkar Sulsel harus dipercepat dikarenakan masa jabatan kepengurusan DPD I Golkar Sulsel akan berakhir pada Agustus 2025.

"Artinya sebelum berakhir (kepengurusan), tahapan Musda sudah harus dilaksanakan,” imbuh dia.

Kadir juga mengingatkan bahwa sejumlah figur calon Ketua DPD I Golkar Sulsel telah bermunculan dan aktif melakukan komunikasi politik. Menurutnya, hal ini harus direspons dengan kesiapan organisatoris yang jelas dari DPD I.

"Sudah harus ada proses musda berjalan. Figur-figur calon (Ketua) Golkar Sulsel kan sudah banyak beredar," kata Kadir.

Munafri Panen Dukungan

Sementara itu, Ketua Golkar Makassar, Munafri Arifuddin mengklaim telah mengantongi dukungan dari 21 DPD II Golkar kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk dijadikan tiket maju sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel.

Pernyataan itu disampaikan Munafri Arifuddin seusai menerima Surat Rekomendasi dari 15 pimpinan DPC Golkar Makassar dalam pleno DPD II Partai Golkar Makassar, Senin (26/5/2025) malam.

Munafri dalam forum tersebut menyatakan telah menjalin komunikasi intensif hingga membangun komitmen dukungan dengan sejumlah pimpinan DPD II Golkar yang ada di Sulsel.

“Alhamdulillah, sudah ada 21 yang kami jalin komitmen atau komunikasi. Tinggal dibuktikan dengan surat dukungan itu,” ujar Munafri.

Walaupun surat resmi dukungan itu belum dikantonginya mengingat harus melalui pleno masing-masing DPD II, Wali Kota Makassar sekaligus ipar dari Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Erwin Aksa itu tetap menyambut baik semangat konsolidasi yang sedang dibangun.

“Ini merupakan bentuk keseriusan kami. Kami ingin proses yang terjadi adalah proses kebersamaan. Teman-teman DPD II ingin segala sesuatu, termasuk penentuan caleg, bisa dipercayakan kepada mereka langsung di wilayahnya masing-masing,” imbuh dia.

Menurut Munafri, semangat Golkar Baru yang ia usung berfokus pada pemberdayaan daerah, memperkuat jaringan politik lokal, serta memaksimalkan potensi kader di wilayah. Mantan Bos PSM Makassar itupun menegaskan bahwa Musda yang akan digelar tahun ini menjadi momentum penting menuju konsolidasi partai menuju Pemilu 2029.

“Jadwal Musda kami belum tau, tapi kami sedang mempersiapkan segala sesuatunya. Arahnya pasti untuk 2029, makanya konsolidasi dan rekonsiliasi harus dilakukan sejak dini,” ujar Munafri.

Ketua Golkar Makassar itu mengaku tak begitu khawatir saat ditanyakan mengenai "surat sakti" DPP yang kerap muncul dalam kontestasi internal Partai Golkar. Bagi dia, seluruh persyaratan harusnya didapatkan dengan mekanisme yang sama.

“Saya kira, sebagai Ketua DPD II Golkar Makassar, level pemilihannya sama. Jadi, persyaratan dan mekanismenya mestinya juga sama,” ujar Munafri.

Sekretaris DPD II Golkar Makassar, Andi Suharmika memastikan bahwa dukungan kepada Appi sebagai calon Ketua Golkar Sulsel sudah diputuskan dalam pleno resmi. Dukungan itu dibuktikan dengan adanya tanda tangan 15 ketua DPC tingkat kecamatan di Makassar.

Ia juga mengungkapkan bahwa hanya tiga kabupaten yang hingga saat ini belum menyatakan sikap mendukung Appi maju dalam Musda Golkar Sulsel nantinya. Namun, Suharmika tetap optimistis bahwa dukungan itu akan terus bertambah seiring dengan proses konsolidasi yang sedang berjalan.

“Kami harap jika Pak Appi terpilih, Golkar Sulsel bisa menghadirkan strategi baru untuk menyongsong kemenangan 2029. Prinsipnya tetap kebersamaan,” kata anggota DPRD Makassar itu.

Munafri baru-baru ini mengumpulkan sejumlah ketua DPD II di Hotel Novotel, Jalan Chairil Anwar, Kota Makassar. Agenda utama pertemuan itu adalah untuk membahas terkait persiapan menjelang Musda Golkar Sulsel.

Dalam pertemuan tersebut ada sejumlah Ketua DPD II Golkar yang hadir, diantaranya Ketua Golkar Maros Suhartina Bohari, Ketua Golkar Bulukumba Nirwan Arifuddin, Ketua Golkar Takalar Zulkarnain Arief, dan Ketua Golkar Sinjai Andi Kartini Ottong.

Ada juga Ketua Golkar Jeneponto Iksan Iskandar, Ketua Golkar Soppeng Andi Kaswadi Razak, Ketua Golkar Wajo Baso Rahmanuddin, dan Ketua Golkar Tana Toraja Victor Datuan Batara. (isak pasa'buan/C)

  • Bagikan

Exit mobile version