100 Hari Kerja MULIA, Pemkot Matangkan Program

  • Bagikan
Pemerintahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham, genap memasuki hari ke-100 masa jabatan pada Minggu (1/6/2025).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham, genap memasuki hari ke-100 masa jabatan pada Minggu (1/6/2025).

Selama seratus hari pertama, Munafri - Aliyah menggarap tujuh program unggulan yang menjadi bagian dari visi-misi mereka.

Ketujuh program tersebut yakni; seragam sekolah gratis, iuran sampah gratis, pemasangan instalasi air bersih gratis, pembangunan stadion sepak bola, program jaminan sosial terpadu Mulia Berjasa, Makassar Creative Hub, dan Makassar Super Apps.

Sejumlah program unggulan tersebut telah memasuki tahap pelaksanaan, sementara lainnya masih dalam fase perencanaan dan penguatan regulasi.

Sekretaris Daerah Kota Makassar, Andi Zulkifly Nanda, menegaskan fokus utama 100 hari ini adalah memastikan arah kebijakan tetap berada pada jalur yang dirancang sejak awal.

“Seratus hari ini bukan untuk menuntaskan program, tetapi memastikan semua kebijakan strategis berjalan pada rel yang tepat,” ujar Zulkifly, Minggu (1/6/2025).

Ia menyebut penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sudah memasuki tahap akhir.

Dokumen ini menjadi fondasi pembangunan Makassar selama lima tahun ke depan, sekaligus menyelaraskan program kota dengan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan dan program nasional.

“RPJMD kita sedang direview Inspektorat dan segera dibawa ke DPRD untuk disahkan menjadi Perda. Ini penting agar seluruh program memiliki dasar hukum yang kuat,” terang Andi Zulkifly.

Salah satu program besar yang masuk dalam RPJMD ialah pembangunan stadion sepak bola di kawasan Untia. Proyek ini, kata dia, dirancang dengan skema multiyears atau dilaksanakan secara bertahap.

Beberapa program strategis lainnya juga telah mencapai tahap finalisasi. Di antaranya, Program Bebas Iuran Sampah yang Perwali-nya hampir rampung dan ditargetkan dapat diterapkan tahun ini. Seragam Sekolah Gratis, kini dalam tahap pengadaan melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP).

Sambungan Air Bersih Gratis, dengan 2.000 rumah tangga penerima manfaat telah terdata untuk pemasangan sambungan PDAM.

Makassar Creative Hub, kini memasuki fase pembangunan fisik di kawasan Pantai Losari, disertai penyusunan regulasi pendukung.

Makassar Super Apps, yang akan mengintegrasikan lebih dari 140 layanan digital Pemkot ke dalam satu platform. Nama aplikasi ini akan diumumkan langsung oleh Wali Kota dalam waktu dekat.

Zulkifly menyebut program-program ini menjadi batu pijakan awal implementasi Sapta Mulia dalam lima tahun ke depan.

Di mana, implementasi Sapta MULIA ini diharapkan akan menunjukkan hasil nyata dalam tahun pertama pemerintahan Munafri - Aliyah.

“Beberapa program seperti sampah gratis dan seragam sekolah bisa langsung berjalan, asalkan regulasi dan anggarannya sudah siap,” ujar Zulkifly.

Namun demikian, ia mengakui masih ada tantangan, khususnya dari sisi anggaran dan regulasi. Beberapa program memerlukan perubahan struktur organisasi, penyusunan Perwali hingga Perda, serta koordinasi dengan pemerintah provinsi dan kementerian terkait.

“Pengelolaan APBD harus benar-benar efisien. Kami tidak bisa hanya fokus pada belanja, tetapi juga pada bagaimana pendapatan daerah bisa mendukung pembiayaan program-program prioritas,” kata Munafri.

Sebagai bagian dari penyesuaian strategi, Pemkot Makassar juga akan merevisi Surat Keputusan Program Strategis Wali Kota pada Juni 2025, yang sebelumnya ditetapkan Februari lalu.

Revisi ini akan memperkuat dasar legal dan teknis pelaksanaan program unggulan. (Shasa/B)

  • Bagikan

Exit mobile version