TAKALAR, RAKYATSULSEL - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Penggemar Ayam Indonesia (PPAI) Sulawesi Selatan menegaskan bahwa ajang Kontes Ayam Tangkas yang akan digelar di Kabupaten Takalar pada 29 Juni 2025 mendatang tidak mengandung unsur perjudian.
Kepala Bidang Humas DPD PPAI Sulsel, Sultan Arifuddin, menjelaskan bahwa kegiatan ini murni merupakan kompetisi legal bagi pecinta ayam tangkas, dan sepenuhnya bebas dari praktik taruhan atau uang haram.
“Acara ini adalah kompetisi ayam tangkas yang sah dan bebas dari perjudian. Ini bagian dari kampanye kami untuk menciptakan wadah legal bagi pecinta ayam tangkas, yang sesuai dengan aturan dan undang-undang di Indonesia,” ujar Sultan pada Minggu (1/6/2025).
Lebih dari sekadar pertandingan, kontes ini juga bertujuan untuk melestarikan tradisi laga ayam yang telah lama menjadi bagian dari budaya masyarakat Bugis, Makassar, Luwu, Mandar, hingga Toraja. Kegiatan ini, menurut Sultan, mengangkat nilai-nilai kearifan lokal dan tidak mengandung praktik ilegal.
Selain menjadi ajang budaya, kontes ini diharapkan mempererat silaturahmi antar peternak dan penggemar ayam tangkas dari berbagai daerah di Indonesia. Tak hanya itu, gelaran ini juga digadang-gadang mampu memberikan dampak ekonomi positif bagi Kabupaten Takalar dengan menarik peserta dan pengunjung dari luar daerah.
“Kontes ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan di Kabupaten Takalar. Harapannya, kegiatan ini turut mempromosikan potensi daerah, termasuk budaya, kuliner, dan pariwisatanya,” jelas Sultan.
Ia juga menyoroti pentingnya mengubah persepsi publik terhadap dunia ayam tangkas, yang selama ini identik dengan perjudian. “Kami ingin mengubah persepsi publik. Melalui kontes resmi ini, kami fasilitasi hobi masyarakat dengan cara yang legal,” katanya.
Dasar hukum penyelenggaraan kegiatan ini pun kuat, yakni berdasarkan SK Kemenkumham Nomor AHU-006171 AH.01.07.Tahun 2019 tentang pengesahan badan hukum PPAI.
Lebih lanjut, Sultan menjelaskan bahwa sistem pertandingan ayam tangkas dalam kontes ini menyerupai olahraga profesional. Ayam-ayam akan ditimbang dan dibagi dalam kelas tertentu. Taji atau jalu ayam akan dibungkus menggunakan pelindung khusus untuk menghindari luka serius. Penilaian pertandingan didasarkan pada jumlah pukulan dengan durasi waktu yang ditentukan. Tidak ada pertarungan hingga mati sebagaimana dalam sabung ayam ilegal.
Dengan antusiasme tinggi dari komunitas pecinta ayam tangkas di seluruh nusantara, Sultan berharap pemerintah daerah dan instansi terkait dapat memberikan dukungan konkret agar kegiatan ini dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.
“Kami ingin mengubah persepsi publik. Melalui kontes resmi ini, kami fasilitasi hobi masyarakat dengan cara yang legal. Dasar hukum penyelenggaraan ini pun kuat," tutupnya. (Tiro)