MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Musyawarah Wilayah Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Sulawesi Selatan menetapkan Muhammad Yasin Azis sebagai ketua untuk periode 2025-2030. Pengusaha asal Kabupaten Barru itu terpilih secara aklamasi diperhelatan yang digelar untuk ketiga kalinya tersebut. Yasin bertekad segera menjalankan program jangka pendek dan komitmen berkolaborasi dengan pemerintah Sulawesi Selatan.
Pemilihan ketua ISMI Sulsel berlangsung lancar di Hotel Claro, Selasa (3/6/2025). Bertajuk "Membangun Kedaulatan Pangan dan Ekonomi Ummat Melalui Teknologi dan Inovasi", Muswil ISMI ketiga ini turut dihadiri oleh Ketua Umum ISMI, Ilham Habibie.
Setelah penetapan ketua terpilih, Ilham langsung melantik Yasin dan pengurus. Yasin berterima kasih kepada pengurus sebelumnya utamanya Ketua ISMI Sulsel periode 2020-2025, Andi Yusran Paris yang telah membimbing para anggota selama 10 tahun terakhir.
"Terima kasih kepada Pak Yusran yang telah mendampingi para anggota sehingga ISMI bisa seperti sekarang ini. Saya yakin dan percaya seluruh anggota merasakan kehadiran Ketua selama 10 tahun terakhir," ujar Yasin.
Mengenai program kerja seratus hari , Yasin mengaku akan fokus melakukan pembenahan dan menjalankan program kecil jangka pendek.
"Kami akan mengevaluasi yang telah kita laksanakan beberapa tahun terakhir dan program jangka pendek yang akan disegerakan," ujar dia.
"Semua sektor akan kami perbaiki yang berhubungan dengan program. Kami berharap kerja sama yang baik dan gotong royong serta berkolaborasi dengan pemerintah. Insyaallah cita cita bangsa adalah cita cita rakyat dan itu akan kita prioritaskan di Sulsel termasuk MPD daerah," imbuh owner Misi Depo tersebut.
Terpilihnya Yasin Azis diapresiasi oleh Ketua Umum ISMI Ilham Habibie. Menurut dia, tidak mudah mengemban tugas sebagai pengurus ISMI periode 2025-2030.
"Selamat kepada yang terpilih, tugas kita bersama tidak mudah namun bersama-sama ISMI akan lebih maju," ujar Ilham.
Ilham juga mengapresiasi ISMI Sulsel yang sukses menggelar Muswil selama sehari penuh ini.
"Saya melihat Sulsel ini salah satu yang terbaik, kegiatan terlaksana dengan rapih, rajin, disiplin, Sulsel yang terbaik. Kebiasaan dan karakter baik tertanam, saya liat begitu. Dan kita liat kegiatan dilaksanakan hari ini mulus dan cukup lengkap. Selamat atas keberhasilan melaksanakan Kegiatan ini," kata Ilham.
Lebih jauh Ilham mengatakan, ISMI akan mendukung ekonomi Ummat lewat pengembangan UMKM menengah ke bawah. Menurut dia, tujuan ISMI sendiri bukan untuk mendukung perusahaan besar atau perusahaan kelas atas tetapi memberi dukungan bagi UMKM menengah ke bawah.
“Mengapa saudagar tidak disebut sembilan naga, sebab kita kita ingin tidak hanya sembilan naga, sembilan pulu, sembilan ratus atau sebanyak-banyaknya,” imbuh dia.
“Kita ingin mengembangkan UMKM menengah ke bawah tetapi dengan jumlah yang banyak. Kita ingin ada dampak bagi masyarakat secara luas,” sambung Ilham.
Dirinya menceritakan, UMKM kecil menengah di Jerman jauh berbeda dengan di Indonesia. Olehnya ISMI akan berperan untuk menu dukung kemajuan UMKM kecil menengah.
“Di Jerman UMKM kecil menengah tetapi jauh lebih besar dari UMKM di Indonesia. Kami ingin mengembangkan ekonomi kecil menengah namun lewat jalur profesional sehingga kemajuan ekonomi umat dan ketahanan pangan dapat tercapai,” tutur Ilham.
Adapun, Yusran Paris mengatakan sesuai tema Muswil kali ini, ISMI telah memiliki berbagai program unggulan untuk mendukung kedaulatan pangan dan ekonomi umat.
"Kami memiliki program seperti meningkatkan pedagang kecil menengah dan mengembangkan sumber daya manusia berbasis teknologi, ini tujuan kita," kata Yusran.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan, Jufri Rahman yang membuka acara Muswil ISMI mengapresiasi acara tersebut. Menurut dia, forum ini bukan sekadar konsolidasi organisasi, tapi juga momentum merumuskan strategi menghadapi tantangan ekonomi umat di masa depan.
"Tema yang diangkat ini sangat relevan dan visioner. Kita tahu, tantangan global saat ini, mulai dari krisis pangan, perubahan iklim, disrupsi teknologi, hingga ketimpangan ekonomi, menuntut kita untuk terus berinovasi, memperkuat kolaborasi, dan mengedepankan keberpihakan kepada umat," ujar Jufri.
Dia menambahkan, mewujudkan kedaulatan pangan tidak sekadar soal ketersediaan bahan pokok, tetapi juga menyangkut distribusi, aksesibilitas, serta pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.
"Oleh karena itu, peran saudagar muslim dalam membangun ekosistem ekonomi berbasis keumatan menjadi sangat penting, terlebih jika digerakkan melalui pendekatan teknologi yang adaptif dan inovatif," tutur Jufri.
Jufri optimistis Muswil ini dapat melahirkan gagasan segar serta program-program inovatif menghadapi tantangan ekonomi umat ke depan.
"Saya yakin, para saudagar muslim Sulawesi Selatan mampu menjadi pelopor dalam pengembangan ekonomi berbasis nilai-nilai Islam yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui ISMI, saya berharap lahir sinergi nyata antara pelaku usaha, akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam memperkuat ketahanan ekonomi dan pangan di daerah ini," imbuh dia.
Pemprov Sulsel, kata Jufri, membuka ruang seluas-luasnya untuk kolaborasi. "Mari jadikan semangat musyawarah ini sebagai pendorong lahirnya solusi konkret bagi kemajuan umat dan daerah. Akhir kata, saya ucapkan selamat bermusyawarah. Semoga Muswil ke-3 MPW ISMI Sulawesi Selatan tahun 2025 menghasilkan keputusan terbaik, memperkuat ukhuwah, dan membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat," kata dia.
Sedangkan, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin yang ikut menghadiri Muswil ISMI itu mengajak para saudagar muslim untuk berkolaborasi membangun Kota Makassar melalui sektor ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
"Makassar bukan sekadar kota transit, tapi gerbang utama kawasan timur Indonesia. Peluang ekonomi sangat besar, terutama dari pengunjung yang datang untuk belanja," ujar Appi.
Menurut dia, Makassar memiliki potensi ekonomi yang besar sebagai gerbang Indonesia timur. Ia menekankan pentingnya menangkap peluang ekonomi, khususnya di sektor retail/ritel, untuk mendorong pertumbuhan kota secara inklusif.
"Ini harus maksimalkan, bukan lewat industri besar saja, tetapi retail yang menyentuh langsung masyarakat," imbuh dia.
Munafri juga menyebutkan besarnya potensi pasar di Makassar yang memiliki penduduk sekitar 1,4 juta jiwa. Ia melihat ini sebagai peluang besar bagi saudagar muslim untuk hadir dan mengambil peran aktif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Penduduk Makassar punya kebutuhan yang beragam. Ini ruang yang luas bagi saudagar muslim untuk ikut mensuplai, membangun ekonomi bersama melalui kolaborasi dengan pemerintah," tutur Munafri.
Munafri juga memaparkan potensi sektor wisata bahari di Makassar, termasuk peluang industri kuliner berbasis hasil laut seperti uni (landak laut), yang kini mulai dikembangkan secara lokal.
"Bayangkan, kita bisa produksi makanan Jepang di pulau-pulau kita sendiri. Ini peluang besar. Mari kita kembangkan bersama, bangun pabrik, berdayakan masyarakat," ujar dia.
Tak hanya soal ekonomi, Munafri juga menekankan pentingnya transformasi pendidikan di Kota Makassar, terutama di jenjang SD dan SMP. Ia menargetkan dalam dua tahun ke depan, sekolah dasar terbaik di Indonesia akan ada di Makassar.
"Kami ingin generasi muda kita tumbuh dengan karakter yang kuat. Pemerintah serius menanamkan nilai moralitas sejak dini, termasuk tata krama dan etika dalam kehidupan sehari-hari," ujar dia.
Munafri mengajak seluruh pihak, khususnya anggota ISMI, untuk terus berkolaborasi membangun Kota Makassar ke arah yang lebih baik.
"Kolaborasi adalah kunci. Pemerintah Kota Makassar membuka diri untuk bersinergi. Mari kita bangun kota ini bersama-sama," kata Munafri. (hikma-nabilah-shasa/C)