JAKARTA, RAKYATSULSEL - Unicharm mengumumkan hasil riset bersama Clinical Research Supporting Unit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (CRSU-FKUI) bahwa popok dewasa Lifree tipe perekat dengan 100% bahan breathable (bahan bersirkulasi) terbukti dapat memperbaiki kondisi klinis kulit pada area popok, dan mendukung perbaikan kualitas tidur pada orang lanjut usia (lansia).
Itu, disampaikan bertepatan dengan perayaan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2025, Rabu (28/5). Dengan kondisi kulit pada area popok yang baik akan menurunkan risiko terjadinya luka dekubitus.
Mengusung tema “Good Skin, Good Sleep with Lifree 100% breathable material” ini dihadiri oleh perwakilan Departemen Pelayanan Kesehatan Usia Rentan (YASKESRAN) dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) dr. Ari Setyaningrum, Sp.KO, perwakilan tim riset dari CRSU FKUI, Divisi Dermatologi Geriatri.
Kemudian, Departemen Dermatologi dan Venereologi FKUI, dr. Rinadewi Astriningrum Sp.D.V.E., Subsp.D.A, peneliti kesehatan tidur dari Departemen Neurologi FKUI dr. Dinda Larastika Riyanto, Sp.N sebagai narasumber, lebih dari 40 perwakilan rumah sakit besar di kawasan Jabodetabek, serta berbagai Organisasi Medis.
Masalah Luka Dekubitus dan Gangguan Tidur pada Lansia.
Saat ini, Indonesia mengalami peningkatan populasi lansia, dimana proporsi penduduk usia lanjut meningkat dibandingkan dengan populasi usia produktif.
Hal itu disampaikan Yankesran Kemenkes dr. Ari Setyaningrum, Sp.KO. Kata dia, berdasarkan data Kemenkes pada 2024, sebanyak 12% atau 34 juta penduduk Indonesia adalah lanjut usia yang tergolong menjadi kelompok rentan.
"Untuk memastikan kesehatan kelompok lansia, diperlukan peningkatan layanan kesehatan dasar, program kesehatan yang terintegrasi, dan pembangunan lingkungan yang ramah bagi lansia. Disamping itu, yang terpenting adalah memberikan perawatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan lansia," jelas dr Ari, baru-baru ini.
Salah satu faktor penting dalam memastikan kesehatan lansia adalah dengan menjaga kualitas tidur. Tidur merupakan hal yang krusial pada seluruh umur, terlebih lagi bagi lansia. Tidur yang tidak berkualitas telah banyak terbukti dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan fisik dan mental seperti demensia, obesitas, stroke, gangguan imunitas, risiko terjatuh, dan lain-lain terutama pada orang berusia lanjut.
Namun, dr Ari menjelaskan, dari data studi yang pernah dilakukan di Indonesia, sebanyak 30,3% lansia mengalami gangguan tidur. Selain masalah tidur, menjaga kesehatan dan kebersihan kulit lansia, terutama yang sudah dalam kondisi tirah baring juga harus diperhatikan.