JENEPONTO, RAKYATSULSEL - Puluhan peserta Bimtek Peningkatan Kapasitas Lembaga Rumah Adat 2024 mempertanyakan honornya yang tak kunjung dibayarkan sampai hari ini. Bimtek tersebut digelar di Hotel Aerotel Smile, Makassar 18-20 Desember 2024.
Puluhan peserta ini diundang oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jeneponto melalui Bidang Kebudayaan. Sejumlah lembaga adat dan seni diundang dan mengutus puluhan peserta. Bimtek ini digelar oleh Bidang Kebudayaan bekerja sama dengan lembaga bernama Pattiro Jeka. Tiga orang Anggota Komisi IV DPRD Jeneponto hadir pula pada saat itu
Salah satunya Sulkarnain dari Lembaga Adat Kerajaan Tarowang. Dia mempertanyakan kepastian pembayaran honornya yang sampai pada pulang Juni 2025 tak kunjung dibayarkan. Dia mengaku telah bertanda tangan sebanyak tiga kali saat kegiatan tersebut. Nilai honor yang harusnya diterima sebesar Rp 300 ribu.
"Padahal saya sudah tandatangan soal honor yang mau diberikan nantinya. Nilainya kalau tidak salah 300 ribu per orang per hari. Kegiatannya itu ada yang ikut 2 hari ada yang 3 hari pak," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (10/5).
Menjelang akhir Desember 2024, Sulkarnain kembali mempertanyakan pembayaran honor ke pihak dinas, namun jawabannya masih dalam proses pencairan dan sampai pada lima bulan kegiatan itu telah dilaksanakan tak kunjung dibayarkan. Pihak dinas menurut Sulkarnain berjanji akan mentransfer dana tersebut ke rekening masing-masing peserta.
"Sampai sekarang belum dibayarkan pak. Penjelasannya Kabid Kebudayaan kami pernah ditelpon tapi hanya dijanji-janji sampai hari ini. Padahal ini sudah 2025. Ada banyak peserta yang ikut sekitar 50 orang. Saya tandatangan bahkan sampai tiga kali. Kita ini dijanji-janji terus," tutupnya.
Persoalan ini harusnya menjadi atensi dari Komisi IV DPRD Jeneponto untuk memanggil Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jeneponto untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP) sebagai tindakan nyata wakil rakyat.
Sementara itu Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jeneponto A Maming Awing yang dikonfirmasi terkait persoalan tersebut belum memberikan jawaban sampai berita ini diterbitkan. (Jet)