MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar, Ali Yafid meminta petugas dan pengunjung menaati protokol kesehatan dalam menyambut kedatangan jemaah haji. Upaya itu dilakukan untuk menghindari potensi adany penyebaran virus tertentu yang dibawa serta oleh rombongan jemaah haji dari Tanah Suci.
"Turut bergembira dengan kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci. Untuk itu tolong layani jemaah dengan baik sesuai standar prosedur operasional dan tupoksi masing-masing dengan tetap meningkatkan kewaspadaan," ucap Ali Yafid di Aula Arafah Asramah Haji Sudiang Makassar, Rabu (11/7/2025).
Menurut dia, kewaspadaan perlu ditingkatkan karena jemaah haji yang baru saja tiba dari Tanah Suci dikhawatirkan membawa virus penyakit tertentu, khususnya penyakit yang berpotensi menular.
"Makanya kami imbau dan mewanti-wanti agar seluruh petugas memperhatikan protokol kesehatan dengan menggunakam masker. Ini wajib bagi petugas dan juga pengunjung yang masuk di aula Arafah," ujar Kepala Kementerian Agama Sulsel tersebut.
"Untuk jemaah lansia tolong tempatnya disterilkan, dan para petugas dilarang kontak serta berinteraksi dengan mereka, kecuali petugas lansia dan disabilitas," sambung dia.
Menurut Ali, prosesi penerimaan dan penyerahan jemaah dari PPIH Embakasi Makassar kepada PPIH daerah di aula Arafah Asrama Haji Makassar tidak boleh lebih dari 30 menit.
"Serah terima jemaah diupayakan sesingkat mungkin. Tidak lebih dari 30 menit dan yang sambutan cukup 2 pejabat berwenang," kata Ali.
Sebelumnya, PPIH Embarkasi Makassar menggelar rapat koordinasi guna mematangkan persiapan menyambut kedatangan jemaah haji dari Tanah Suci. Rakor ini dihadiri seluruh jajaran PPIH dan unsur terkait, seperti Keamanan dari Polda Sulsel, Imigrasi, KKP Kesehatan, Bea Cukai, Angkasa Pura, Garuda Indonesia, Gapura Angkasa, Damri, Otoritas Bandara, UPT Asrama Haji Makassar, dan penyedia layanan Katering serta P3IH.
Sementara itu, Dinas Kesehatan menegaskan bawah pihaknya telah mengambil langkah antisipasi untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah negara seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Muhammad Iskandar, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan prosedur standar di pelabuhan dan bandara untuk memantau pelaku perjalanan internasional.
"Negara-negara yang saat ini banyak kasus, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, juga negara lainnya. Kita tetap antisipasi. Sudah ada standar prosedur untuk pelaku perjalanan di pelabuhan dan bandara. Mereka menggunakan alat seperti termoscan, dan juga diminta mengisi form, sehingga kalau ada yang demam, flu, atau batuk bisa langsung diantisipasi," ujar Iskandar.
Dia menambahkan bahwa jika ditemukan gejala tertentu, seperti demam atau gangguan pernapasan, petugas akan mengambil sampel untuk diperiksa lebih lanjut.
"Jika ditemukan gejala, mungkin akan diambil sampelnya, diperiksa, dan ada yang dipantau lebih lanjut sesuai kondisi," imbuh dia.
Terkait wacana karantina bagi pelaku perjalanan dari luar negeri, Iskandar menjelaskan bahwa kebijakan tersebut akan dilakukan secara selektif berdasarkan tingkat keparahan gejala serta rekomendasi dari petugas di lapangan. (nabilah/B)