GOWA, RAKYATSULSEL — Inkubasi Bisnis dan Teknologi - Science Techno Park (IBT-STP) Universitas Hasanuddin menunjukkan komitmennya dalam mendukung hilirisasi inovasi digital mahasiswa dengan hadir langsung dalam kegiatan Expo Proyek Rekayasa Perangkat Lunak, yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin melalui Departemen Teknik Informatika, Jumat (20/6) di Exhibition Room Gedung COT, Kampus Teknik Unhas Gowa.
Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Teknik, Prof. Dr. Eng. Ir. Muhammad Isran Ramli, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., dan dihadiri oleh Direktur IBT-STP Unhas, serta berbagai pihak lainnya seperti Kasubdit Inkubator dan Startup, Rindam XIV/Hasanuddin, Wakil Dekan III, Ketua Departemen Teknik Informatika, dosen pengampu, serta mahasiswa peserta pameran.
Sebanyak 28 karya perangkat lunak dipresentasikan oleh mahasiswa, antara lain Sistem Manajemen Rapat Rektorat, Website Laboratorium Prodifa, Chayon Online Course, Sistem Informasi Penerimaan Tamu, Sarynthelabel, Gigita Dental Care dan produk digital lainnya. Seluruh proyek dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata institusi dan masyarakat, sebagai bagian dari tugas mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak.
Dalam kesempatan ini, kehadiran IBT-STP Unhas tidak hanya sebagai tamu kehormatan, tetapi juga sebagai mitra strategis untuk menjembatani karya-karya mahasiswa menuju dunia industri. Direktur IBT-STP menyampaikan komitmennya untuk menindaklanjuti beberapa proyek potensial melalui mekanisme pembinaan, mentoring, hingga inkubasi bisnis berbasis teknologi.
"Beberapa produk hari ini menunjukkan potensi nyata untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai solusi digital yang layak masuk pasar. IBT-STP siap memfasilitasi proses lanjutan, termasuk akses ke investor, penguatan model bisnis, dan pengembangan teknologi lanjutan," ungkap Direktur IBT-STP Unhas Bapak Dr. Fauzi R. Rahim, SE., M.Si., CFP., AEPP dalam sambutannya.
Ketua Departemen Teknik Informatika, Prof. Dr. Ir. Indrabayu, S.T., M.T., juga menegaskan bahwa kolaborasi dengan IBT-STP sangat penting untuk memastikan proyek-proyek mahasiswa tidak berhenti pada prototipe akademik, tetapi dapat berkembang menjadi produk siap jual. “Ke depan, kami akan lebih mengarahkan proyek mahasiswa agar sesuai dengan kebutuhan investor atau mitra yang nyata, tentu dengan dukungan dari STP,” tambahnya.
Keterlibatan STP dalam kegiatan ini mencerminkan semangat sinergi antara pendidikan tinggi dan ekosistem inovasi yang berkelanjutan. IBT-STP Unhas terus membuka ruang bagi mahasiswa dan dosen untuk mengembangkan hasil riset dan rekayasa mereka agar memiliki daya saing dan dampak ekonomi yang lebih luas.
