Waspada, Satu Terduga Covid-19 Ditemukan di Makassar

  • Bagikan
ILUSTRASI COVID-19

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan mengonfirmasi adanya satu kasus suspek COVID-19 di Kota Makassar. Meski demikian, pasien tersebut telah ditangani dan dinyatakan dalam kondisi aman.

“Sudah ditangani dan sudah diperiksa. Alhamdulillah sekarang sudah aman. Mudah-mudahan tidak ada lagi,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishaq Iskandar, saat ditemui pada Minggu (22/6/2025).

Ia menjelaskan bahwa pasien tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

“Orang sini saja, dari Makassar. Tidak ada riwayat perjalanan luar negeri,” tambahnya.

Kondisi ini menurutnya tidak boleh dianggap remeh. Mengingat saat ini banyak masyarakat yang mengalami gejala flu, batuk, dan demam, maka perlu kewaspadaan bersama.

“Intinya, bagaimana kita mengantisipasi. Kalau ada yang batuk, flu, atau demam, jangan langsung dianggap biasa saja. Kita harus waspada dan segera periksa ke fasilitas pelayanan kesehatan,” tegasnya.

Ishaq juga mengingatkan bahwa saat ini beberapa negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura tengah mengalami peningkatan kasus penyakit saluran pernapasan. Oleh karena itu, pengawasan di pintu masuk seperti bandara dan pelabuhan diperketat, khususnya untuk jamaah haji yang akan kembali ke tanah air.

“Di bandara, Balai Besar Karantina Kesehatan (BBKK) sudah aktif melakukan pengawasan. Penumpang dan kru pesawat dipantau melalui kartu kesehatan dan pemeriksaan suhu tubuh dengan termoscan. Kalau ada demam di atas 38 atau 39 derajat Celsius, disertai batuk, akan langsung diperiksa dan diambil sampel,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya belajar dari pengalaman masa lalu saat awal pandemi. Kewaspadaan harus tetap dijaga tanpa menimbulkan kepanikan.

“Kita jangan terlambat dan jangan panik seperti dulu. Pelajaran masa lalu itu harus dijadikan pedoman. Jaga protokol kesehatan, jaga imun, jangan stres, tetap optimis, dan bekerja seperti biasa,” imbaunya.

Muh. Ishaq juga mengingatkan bahwa layanan kesehatan kini lebih mudah diakses dengan adanya program BPJS, sehingga masyarakat tidak perlu takut memeriksakan diri ke rumah sakit atau puskesmas.

“Kalau ada gejala, pakai masker. Kalau infeksi semakin parah, segera ke fasilitas kesehatan. Jangan ditunda,” pungkasnya. (Nabilah/b)

  • Bagikan