Kepala Staf Kepresidenan Tinjau Gudang Bulog Panaikang, Bahas Kualitas Beras untuk Papua

  • Bagikan
Kepala Staf Kepresidenan RI, Anto Mukti Putranto, melakukan kunjungan kerja ke Gudang Bulog Panaikang, Makassar, Senin (23/6/2025).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kepala Staf Kepresidenan RI, Anto Mukti Putranto, melakukan kunjungan kerja ke Gudang Bulog Panaikang, Makassar, pada Senin (23/6/2025). 

Kunjungan ini dilakukan untuk meninjau langsung proses penyimpanan dan distribusi beras, khususnya dalam rangka persiapan pengiriman ke wilayah Papua.

Dalam keterangannya, Anto menyampaikan apresiasinya atas proses kerja yang diterapkan di Bulog Makassar. Ia menilai seluruh tahapan sudah dilakukan dengan baik dan transparan demi menjaga kualitas beras yang didistribusikan ke masyarakat.

“Saya lihat kondisi tahapan untuk memberikan kualitas terbaik premium, saya melihat dari awal sampai akhir. Prosesnya sangat jelas dan saya lihat karyawan bekerja dengan baik. Hasil yang diperoleh tadi menunjukkan kualitas premium, dan itu tidak akan tercapai tanpa kerja keras,” ujar Anto.

Lebih lanjut, Anto menyinggung soal kondisi stok nasional yang saat ini mengalami surplus. Meski demikian, ia menekankan pentingnya menjaga kualitas gabah yang masuk ke Bulog, khususnya kadar air yang memengaruhi kelayakan dan kecepatan distribusi.

“Surplus kita sudah 4 juta ton, itu sangat luar biasa. Tapi bagaimana petani bisa masuk ke Bulog, itu harus dijaga kadar airnya agar tidak terlalu memberatkan. Idealnya kadar air harus diturunkan menjadi 15 atau 14 persen. Kadang ada juga yang masuk sampai 20 persen, dan ini membuat proses distribusi menjadi lebih lama,” jelasnya.

Dalam peninjauan tersebut, Anto juga menyoroti kesiapan gudang Bulog Makassar dalam mendukung kebutuhan pangan untuk Papua.

“Saya lihat di sekitar kita ini sudah dipersiapkan bahan pangan untuk Papua. Di sini, di Makassar, disiapkan sebanyak 1.250 ton beras,” ungkapnya.

Sebagai penutup, Anto berpesan agar proses pengiriman ke masyarakat dilakukan dengan baik dan beras yang dikirim benar-benar layak konsumsi.

“Pesan saya adalah pada saat pengiriman harus dijaga baik sampai ke tangan masyarakat. Memang yang dikirim itu dalam bentuk medium, dan itu sangat layak untuk dikonsumsi,” pungkasnya. (Nabilah/B)

  • Bagikan